Halo teman,
Rasanya sudah puluhan tahun sejak terakhir kali saya posting di blog ini.
Nah, sekarang ini saya lagi pingin nulis-nulis lagi. Bukan hal penting sih, hanya tetiba merasa kesepian di kamar yang sempit dengan hawa yang super dingin.
Mari kita mulai saja, seperti judul di atas tulisan perdana saya ini saya ingin share pengalaman pertama saya mendapat beasiswa ke Korea. Yup, ini adalah benar-benar pengalaman pertama saya mendapat beasiswa, maklum seumur-umur mulai dari TK ampe lulus menjadi Sarjana, belum pernah sekalipun saya mendapat beasiswa, so cukuplah hal tersebut menjadi alasan kenapa saya sumringah sekali pengen berbagi pengalaman pertama saya mendapat beasiswa, apalagi beasiswa kuliah di luar negeri ini hehe...
Ok, jadi saat ini, saya sedang beruntung mendapat beasiswa program Master dan belajar International Development Cooperation di Yeungnam University di kota Gyeongsan, Korea Selatan. Terkait apa dan bagaimana jurusan International Development Cooperation itu InsyaAllah nanti saya akan membahasnya di tulisan saya selanjutnya.
Dulu sekali kalau mau flashback yah, saya tidak pernah punya banyak waktu luang seperti sekarang ini, sudah menjadi kebiasaan sejak dulu kerja sambil kuliah, atau kuliah sambil kerja. Bingung mana yang lebih penting, karena sama-sama kegiatan penuh waktu sih. Sehingga begitu lulus dan murni hanya kerja aja, kok yah jadi bosan juga. Sudah begitu melihat tren saat itu, teman-teman pada sibuk kursus TOEFL dalam rangka mengejar cita-cita kuliah di luar negeri, yah sebagai orang yang kebanyakan waktu luang saya juga ikut-ikutan deh hehe..
Alhamdulillah kegiatan senang-senang hanya untuk mengisi waktu luang tersebut berguna juga. Ketika TOEFL sudah di dapat, saatnya berburu beasiswa... Oia kenapa saya memilih Korea sebagai negara tujuan untuk melanjutkan study, alasannya tak lain tak bukan adalah: karena yang lulus cuma di sini hiks ;"_"; Tapi ya sudahlah yaah, namanya juga berburu, kita pasti melemparkan jala sebanyak-banyaknya khaan, memperbesar peluang hehe, mana yang di dapat itulah yang ditakdirkan Tuhan (setidaknya itu menurut saya loh) :p
Jangan tanya bagaimana perasaan saya saat mendapat email dari pihak kampus perihal itu, wuuuuuhhhhh...Maha puji Allah yang memberi rejeki :D
Saya tiba di Korea pada tanggal 30 Agustus 2016. Jadi saat ini baru semester satu. Bisa dikatakan masih dalam proses adaptasi, terutama dengan kondisi cuaca bulan Desember yang telah memasuki musim dingin (baca: menggigil). Saat baru tiba di Bandara Incheon sempet clingak clinguk mencari pintu keluar dan bus station yang menuju kota Gyeongsan. Alhamdulillah tidak terlalu sulit, karena terdapat banyak papan petunjuk dalam bahasa Inggris di sana.
Sesaat baru mendarat di Bandara Incheon, banyak terdapat papan petunjuk yang memudahkan kita |
Hal unik yang pertama saya alami adalah ketika hendak naik bus antar Kota, mirip-mirip Bus Damri kali yah, saat itu kernet bus nya (Bapak-bapak, orang Korea, ga bisa bahasa Inggris) masih sempet-sempetnya ngajak guyon, dia pura-pura sangat keberatan pas angkat koperku, saya langsung yang khawatir gitu sambil minta maaf, tapi terus orangnya cengengesan sambil nunjukin kekuatan supernya angkat koperku dengan mudah hahaa gokil ga sih :D
Hal unik kedua, pas bus nya sudah jalan, saya duduk-duduk manja sambil selfi-kan yah, tiba-tiba ada orang yang marah-marah pake Bahasa Korea sambil nunjuk-nunjuk kursi saya. Karena saya tidak mengerti dia ngomong apa, yah saya diam saja dung. Sampailah 5 jam kemudian saya tiba di Kota Gyeongsan, pas udah mau berdiri, barulah saya sadari kenapa orang tadi marah-marah. Ternyata di kursinya itu ada sabuk pengaman, dan peraturan di sana itu kita mesti wajib pake yang namanya sabuk pengaman saat sedang duduk di dalam bus yang berjalan. Yah maklum, saya biasanya naik bis antar kota dalam Provinsi Surabaya-Madiun, Madiun-Surabaya yang ga ada sabuk pengamannya, malah tiap ngebis ke Malang banyak berdirinya timbang duduknya, boro-boro sabuk pengaman kan yah, MAAFKEUN T_T
Hal unik ketiga, saat sedang duduk di bus yang jalan, tiba-tiba ngerasa kok semakin panas yah, bahasa Jawanya itu 'sumuk tenan'. Memang waktu itu akhir Agustus masih sisa-sisa musim panas, tapi juga ga sepanas itu seharusnya, penumpang lainnya juga pada buka jaket, saya jadi ikut-ikutan buka jaket. Ternyata oh ternyata, sopirnya (Bapak-Bapak, sudah uzur) mungkin karena kedinginan atau apa, dia menghidupkan pemanasnya kelewatan panas. Jadilah kami para penumpang hampir meleleh dibuatnya selama 5 jam perjalanan huhuhuuuu.
Hal unik selanjutnya adalah, begitu saya sampai di terminal Kota Gyeongsan. Cukup merasa heran juga pada waktu itu. Terminal ini kok sepiiii banget. Bagi saya sebagai penduduk Bekasi dan Jakarta yang ibaratnya banyak manusianya ketimbang tanahnya, tentu ini pemandangan super aneh. Tidak banyak mobil dan bis yang lalu lalang. Tidak ada yang jualan "Aqua..Aqua..Kacang Goreng". Bahkan tidak air dalam toiletnya, oh kalau soal itu sepertinya memang kebiasaan mereka cuma pakai tisu di toilet umum, namun bagi saya, h.i.d.e.s bro T_T
Anyway, selebihnya semuanya menyenangkan, Gyeongsan itu kotanya tenang, damai, ga berisik, nyaman, pemandangannya juga indah, banyak pepohonan dan struktur kotanya juga cantik.
Foto diambil dari Perpustakaan Yeungnam University lantai 19. Wow banget khan :D |
Satu dari banyak taman kampus yang cantik dan sangat nyaman untuk sekedar bersantai:p |
Baik-baik, sehat selalu yah. See you...