Tuesday, February 26, 2013

STRATEGI ANGKATAN UDARA SEKUTU DALAM OPERASI OVERLORD DI PANTAI NORMANDIA




Pada abad 20 sekarang ini strategi militer telah banyak mengalami perkembangan yang dapat disebut revolusi militer. Revolusi militer khususnya perkembangan militer di bidang elektronik, penerbangan, bahan bakar, material alat perang dan teknologi informasi (Gray, 1999). Berbanding terbalik dengan kemajuan di bidang militer, bukan justru menciptakan keamanan dan kebebasan dari rasa takut dalam menjalani hidup di masyarakat, justru sebaliknya, kekuatan laut, udara dan darat suatu negara ataupun gabungan beberapa negara maju membuat mereka ingin menguasai dunia melalui invasi maupun peperangan secara langsung terbuka.         
Buah dari revolusi militer itu telah melahirkan strategi militer yang mengalami kemajuan yaitu pada strategi kekuatan darat, udara, laut dan elektromagnetic spectrum (EMS). Kekuatan udara melalui pesawat-pesawat tempur tidak serta merta menjamin kemenangan dalam sebuah peperangan, dia harus bekerjasama dengan kekuatan darat dan laut, dan ini merupakan satu-kesatuan. Kecanggihan teknologi ini telah mengantar tentara-tentara di zaman kontemporer sekarang ini jauh lebih kuat dari perang tradisional sebelum-sebelumnya (Gray, 1999).
Kekuatan udara dalam penerbangan sangat diperlukan untuk mengetahui situasi dan kondisi di daratan. Pesawat juga membawa peralatan tempur seperti bom, roket, kendaraan perang yang sangat diperlukan dan membantu  kekuatan laut dan darat. Selain itu juga kekuatan udara dapat dikategorikan high potency dalam kontribusi efektifitas sebuah strategi (Gray, 1999).  Sehingga mustahil rasanya apabila dalam sebuah strategi militer tanpa adanya keikutsertaan sebuah kekuatan udara.
Dalam paper ini, hal yang menjadi fokus utamanya adalah bagaimana strategi udara Sekutu dalam operasi Overlord di pantai Normandia biasa juga disebut invasi Normandia dapat turut serta mensukseskan misi sekutu dalam merebut Normandia dari kekuasaan Nazy?

 

STRATEGI KEKUATAN UDARA
Kekuatan udara telah dirasakan oleh para tentara angkatan udara bahwa mereka butuh organisasi independen yang membenarkan sejatinya mereka dapat memenangkan perang tanpa bantuan. R.J. Overy mungkin benar ketika ia menyatakan tentang Perang Dunia II, yaitu "kekuatan udara tidak memenangkan perang sendirian, tetapi juga terbukti menjadi kelemahan kritis di sisi sumbu dan keuntungan tunggal terbesar yang dinikmati oleh Sekutu", sehingga strategi  modern dan perang adalah mutlak karena keberhasilan "bersama" (kekuatan udara, laut dan darat).
Marsekal Jan Kristen Smuts dalam laporannya tanggal 17 Agustus 1917, mengungkapkan visi tertentu dari kekuatan udara yang telah konsekuensi yang masih penting bagi strategi militer hari ini. Dalam laporan kedua tentang komite Perdana Menteri di Organisasi Udara (Air Organization) dan Home Defence Against Air Raids, Smuts mengidentifikasi apa yang menjadi ambisi organisasi penerbang militer dimana-mana: birokrasi Air Service yang independen dan sama dengan tentara dan angkatan laut. Smuts juga menawarkan argumen strategis yang kuat, dan visi strategis yang berani, dalam pembenaran rekomendasinya untuk pembentukan layanan udara independen. Dia menjelaskan mengapa 'posisi layanan udara cukup berbeda dari lengan artileri'. Tidak seperti F.W. Lanchester, Smuts tidak membayangkan layanan udara berkembang sebagai 'lengan keempat' Angkatan Darat, di perusahaan dengan infanteri, kavaleri, dan artileri. Dia berpendapat sebaliknya bahwa. Pelayanan udara (Air Service), dapat digunakan sebagai sebuah sarana independen dari operasi perang. Tidak seperti artileri, armada udara dapat melakukan operasi yang luas jauh dari apa yang bsa dijangkau oleh Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Hingga saat ini, sama sekali tidak ada batasan mengenai skala tembak maupun pengintaian oleh angkatan udara. Mereka dapat menghancurkan tanah, pusat-pusat industri dan tentara musuh pada skala yang lebih luas dalam strategi operasi perang militer  utama. Bukan yang sekunder atau cadangan lagi.
 Dengan demikian dapat dilihat bahwa dalam laporan Smuts, pada tanggal 1 April 1918, yang dipimpin langsung kepada pendiri angkatan udara independen pertama di dunia, Inggris Royal Air Force (RAF), menjadi sebuah organisasi independen Angkatan Udara pertama yang sangat 'strategis': yakni Kekuatan Udara utama.
Mulai sejak saat itu, kekuatan udara mulai dikembangkan, pesawat-pesawat canggih mulai di adakan, pesawat pengangkut tentara, pesawat pembom, pesawat anti radar dan lain sebagainya. Hal ini karena angkatan udara melalui pesawat dapat terbang di atas tanah dan laut, kekuatan udara dapat menggantikan posisi kekuatan darat dan kekuatan laut dalam melakukan pemantauan, penyerangan pada daerah-daerah musuh yang sangat jauh dari jangkauan penglihatan dan penyerangan (Gray, 1999).








OPERASI OVERLORD
6 Juni 1944 mungkin adalah hari yang tidak dapat dilupakan oleh Amerika Serikat, Kanada, Inggris. Hari yang biasa disebut D-Day adalah hari yang paling terkenal dalam sejarah, yaitu tanggal dimulainya pertempuran di pantai Normandia, dimana prajurit Sekutu berencana untuk membebaskan Eropa dari kekuasaan Nazi Jerman selama Perang Dunia II melalui pantai Normandia Perancis sebagai pintu masuk ke Eropa.
Invasi Normandia, dengan nama kodenya adalah Operasi Overlord, adalah sebuah operasi pendaratan yang dilakukan oleh pasukan Sekutu saat Perang Dunia II ke pantai Normandia Perancis. Dan sampai sekarang merupakan sebuah kejadian invasi laut paling besar dalam sejarah. Dengan hampir tiga juta prajurit datang dan menyeberangi Selat Inggris dari Inggris ke Perancis yang diduduki oleh prajurit Nazi Jerman. Invasi besar ini berkekuatan: 9 kapal perang, 23 cruisers, 104 alat perusak dan 71 kapal muatan super besar yang merupakan alat transportasi para pasukan. Kurang lebih 5,000 kapal dari segala tipe di tiap-tiap armada besar juga telah siapkan dalam operasi ini. (Sullivan, Chief of Staft US Army)
Operasi Overlord ini adalah operasi perebutan Normandia dari kekuasaan Nazi Jerman dan selanjutnya agar dapat membebaskan Eropa Barat secara keseluruhan. Operasi ini dijadwalkan akan selesai setelah 90 hari yaitu pada bulan September 1944, namun operasi ini berhasil sukses lebih cepat dari yang diprediksikan pada awalnya yaitu 19 Agustus 1044.  (United State History)
Invasi ini melibatkan banyak Jenderal, prajurit, senjata dari negara-negara Sekutu dan aliansinya. Dan dengan mengerahkan kekuatan penuh di udara, laut dan darat. Strategi yang digunakan dalam perang melawan Nazi Jerman di pantai Norwendia ini tidak lagi seperti strategi perang klasik, perang Norwendia ini adalah bagian dari Perang Dunia II yang telah menggunakan strategi modern dengan peralatan canggih militer di dalamnya.




STRATEGI ANGKATAN UDARA SEKUTU DALAM OPERASI OVERLORD
Angin topan dan cuaca buruk melanda daratan Eropa pada tanggal 5 Juni, Erwin Johannes Eugen Rommel seorang panglima tinggi Nazy Jerman yang bertugas mengamankan wilayah Normandia sebagai wilayah pintu masuk ke dalam Eropa Barat tentu tidak akan menyangka akan terjadinya invasi oleh Sekutu ke wilayah penjagaannya, dia telah berpikir kemungkinan badai dan cuaca buruk ini akan berlangsung 2 minggu, sehingga rasanya mustahil apabila Normandia akan diserang pada saat seperti ini, dia malah pergi meninggalkan Normandia untuk menghadiri ulang tahun istrinya di Jerman.
5 Juni 1944 pukul 22.00, lebih awal dari operasi darat Overlord, ditempat yang berbeda para petinggi militer angkatan udara dari British 6th Airbone Division, American 101st dan 82nd Airbone Division telah akan memulai invasi ke Normandia melalui serangan udara. Prajurit-prajurit parasut Inggris dari British 6th Airbone Division, terjun dengan pesawat layang di desa Benouville, 6 Mil dari utara sungai Caen. Kurang lebih 18.000 prajurit parasut Inggris dan Amerika diterjunkan ke daratan Normandia untuk mengambil alih jembatan-jembatan penting dan merusak jaringan komunikasi Jerman. Misi terbagi dua antara Inggris dan Amerika. Misi Inggris adalah menurunkan prajurit Angkatan Udara dengan perasutnya ke belakang garis musuh Jerman dan mengambil alih jembatan-jembatan penting penghubung Normandia dengan daerah-daerah sekitarnya di sebelah timur pantai. Sedangkan misi Amerika adalah menurunkan prajurit Angkatan Udara dengan parasutnya untuk mengambil alih St Mere Eglise dan membuat basis di sana dan menjaga wilayah barat pantai Normandia (Gilbert, 1989: 354).
6 Juni 1944 dinihari, para prajurit Angkatan Udara mulai diterjunkan ke daratan membawa parasut dan persenjataan berat. Mereka akan turun dan  menyelinap di antara kepekatan malam untuk menjalankan misi mengambil alih jembatan, desa dan memotong jalur komunikasi Jerman seefektif dan seefisien mungkin. Sehingga di subuh hari itu, prajurit Angkatan Udara Amerika telah berhasil membebaskan orang-orang Perancis di St Mere Eglise di sebelah barat pantai Normandia dari kekuasaan prajurit Nazy Jerman, sedangkan prajurit Angkatan Udara Inggris telah berhasil mengambil alih jembatan Caen di sebelah timur pantai Normandia.
British 6th Airbone Division memberikan keberhasilan yang gemilang. Pilot yang berpengalaman menerjunkan prajurit-prajurit tersebut ke daratan rerumputan, sehingga mereka dapat bergerak cepat mengambil alih jembatan-jembatan penting di Orne, hal ini untuk mencegah prajurit-prajurit Jerman untuk melewati jembatan ini ke arah pantai Normandia.
Namun tidak seberuntung  British 6th Airbone Division, pilot pada American 101st dan 82nd Airbone Division kurang berpengalaman, lantas menerjunkan prajurit-prajurit mereka pada tempat yang tidak semestinya. Di laut, di rawa, di pepohonan, menyebabkan banyak prajurit yang terluka dan mati karena tenggelam, menabrak pohon, menabrak tebing. Namun meski dalam keadaan susah payah menyelamatkan diri sendiri tetap tidak menyurutkan semangat prajurit, dan mereka dapat mengatur diri mereka sendiri untuk terus menjalankan misi.
Selain menurunkan para prajurit-prajurit parasut di titik-titik yang telah direncanakan, Angkatan Udara Sekutu melalui Royal Air Force Bomber Command (RAF) dan US EIGHT AIR FORCE (8AF) menurunkan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, 5000 ton bom ke pertahanan Jerman di Normandia. Hal ini sangat mengejutkan prajurit Jerman yang telah ditinggal pergi Jenderalnya ke Jerman, dan terlebih saat itu cuaca buruk tengah melanda langit Normandia. Ini adalah strategy advantage dari Jenderal Angkatan Udara Inggris Sir Bertram Home Ramsay. Strategy ini sangat mendukung sekali pertempuran yang dilakukan Angkatan Darat di darat dari serangan pertahanan Tank-tank pembom milik Jerman
Kurang dari 12.000 pesawat-pesawat dari Angkatan Udara Inggris dan Amerika telah membantu kesuksesan operasi Overlord. Dan dari 12.000 pesawat tersebut 5000 diantaranya adalah pesawat tempur modern handal yang bertempur mati-matian melawan pesawat-pesawat tempur dari kekuatan Angkatan Udara Jerman.
Bantuan dari kekuatan udara yang sangat melimpah dari kekuatan 2 negara ini tidak saja mendukung segi penyerangan dari tembakan-tembakan dan bom yang ditelurkan, namun juga sangat membantu dari segi pertahanan dan keamanan kekuatan angkatan darat yang bertempur melawan prajurit Jerman yang telah dilengkapi persenjataan modern seperti Tank-Tank anti terbakar, tidak seperti Tank milik Amerika yang mudah terbakar. Bagaimanapun, meski dalam keadaan kaget dan absennya Rommel, prajurit-prajurit Nazy bukanlah prajurit yang dapat dianggap sebelah mata, mereka adalah prajurit-prajurit terdidik dengan baik dan memiliki solidaritas kuat terhadap Hitler. Mereka juga telah dilengkapi persenjataan modern dan terbaru dan tentu saja sangat mematikan.
Kekuatan udara Amerika dan Inggris juga dibantu oleh angkatan udara Perancis, mereka mengerahkan  pesawat-pesawat militer yang mereka punya sebagai bayang-bayang di langit, tepatnya di belakang pesawat tempur Amerika dan Inggris, hal ini bertujuan untuk menunjukkan efek luar biasa melimpah dukungan kekuatan udara ini dari pihak Sekutu.
Sebenarnya invasi ini telah direncanakan dengan matang dan akan dilaksanakan pada bulan Mai 1944, namun karena dirasa kekuatan udara belum siap, maka Jenderal Angkatan Udara Inggris Sir Bertram Home Ramsay membuat perencanaan transportasi yang matang selama bulan Mai 1944 ini. Selain itu dia juga membuat strategi penyerangan awal di bulan Mai ini sebelum operasi Overlord di Normandia dilakukan, yaitu mengerahkan Lancasters dan Fortresses dari Royal Air Force Bomber Command (RAF) dan US EIGHT AIR FORCE (8AF) merusak jalur kereta api utara Normandia. Hal ini untuk menghalangi gerakan bantuan Jerman dari daerah lain, baik dari segi prajurit, persenjataan, bahan bakar dan makanan.
7 Juni 1944, Kepala Staf Angkatan Udara Inggris Sir Charles Portal menginformasikan kepada Perdana Menteri Britania Raya Sir Winston Churchill tentang perlunya dilakukan misi penting lanjutan dalam operasi Overlord yaitu menghancurkan tempat-tempat penyimpanan minyak dan bahan bakar Jerman. Hal ini untuk memperlambat kegiatan militer perang Jerman di hari kemudian. The War Cabinet’s Joint Intelligent Commite juga menyarankan hal yang sama kepada Churcill. Akhirnya Churchill menyetujui misi ini.
8 Juni 1944, Jenderal Spaatz kepala American Bomber Forces, diperintahkan The United States Strategic Air Force untuk menjadikan tempat-tempat penyimpanan minyak dan bahan bakar Jerman sebagai target utama pemboman.
 12 Juni 1944, serangan-serangan dari udara mulai dilakukan Angkatan Udara Inggris untuk memborbardir tempat-tempat penyimpanan minyak dan bahan bakar Jerman Dan hanya dalam sebulan, kurang dari 5000 ton tempat penyimpanan minyak dan bahan bakar Jerman berhasil dihancurkan.
Invasi di pantai Normandia ini dikatakan berhasil tentu tidak lepas dari strategi Angkatan Udara Sekutu (Inggris, Amerika dan aliansinya), yaitu pada strategi pemilihan waktu yang tepat dan ditunjang dengan perencanaan yang matang. Cuaca yang buruk di malam sebelumnya dan pemilihan waktu di dinihari telah mengecoh Nazy Jerman sehingga mereka lalai, bahkan pemimpinnya Jenderal Rommel tidak berada di tempat pada saat kejadian. 
Ketika invasi ke Normandia dimulai 6 Juni 1944, total 171 squadron dari Inggris dikerahkan bersama para pilot RAF yang terlatih mendukung invasi ini. 15 squadron menjaga kapal, 54 squadron menjaga pantai, 33 squadron menjalankan pengeboman dan penyerangan, 33 squadron menyerang target di pedalaman dari area rendah, dan 36 squadron membantu serangan langsung melalui udara.
Bantuan dari Angkatan Udara terhadap pertempuran yang terjadi di darat atau di pantai ini sangatlah penting. Pasukan Angkatan Udara dalam operasi di Normandia ini sangat terlatih dan pengalaman. Meskipun dalam kondisi cuaca buruk, mereka dapat melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini dibuktikan ketika terjadi pertempuran di atas pantai Omaha Normandia, dimana kekuatan udara Amerika mengalami serangan tembak dari kekuatan udara dan darat Jerman. Mereka para pilot tetap dapat bertahan. Para penerbang mengomando diri mereka sendiri untuk terus di sana berjuang bersama pasukan yang di darat untuk menguasai pantai Omaha yang telah merenggut 50 % korban tewas dari pihak Sekutu. Hal ini karena, kekuatan kapal pengebom dari arah laut tidak dapat membantu banyak para pasukan di darat. Meriam dari kapal perang Sekutu tidak dapat menjangkau pertahanan Jerman. Sehingga hanya pasukan udara yang dapat bahu membahu memanangkan pantai Omaha ini.
Satu lagi hal yang menjadi bagian terpenting latar belakang kenapa operasi Overlord ini sukses dilakukan Sekutu, yaitu adalah ketepatan prediksi para Jenderal Angkatan Udara Sekutu bahwa mereka optimis kondisi cuaca akan membaik di daerah pantai Normandia setelah sebelumnya mengalami cuaca buruk pada tanggal 5 Juni 1944. Hanya karena kepercayaan diri semua prajurit dan bantuan dari kekuatan udara, maka operasi ini dapat berhasil lebih cepat dari yang dijadwalkan. Sehingga dapat dikatakan, tanpa kekuatan udara, keberhasilan operasi Overlord mustahil didapatkan (United Stated Army Air Force).


 
KESIMPULAN

Dalam operasi Overlord, Sekutu ingin menginvasi Normandia dari kekuasaan Nazi Jerman, hal ini dilakukan agar dapat menguasai Eropa Barat agar dapat menjadi menekan kekuatan Jerman. Operasi ini dibantu dengan kekuatan armada Inggris, Amerika dan Kanada serata beberapa negara kecil seperti Polandia dan Perancis.
Pada awalnya operasi ini urung dilakukan karena faktor cuaca yang buruk, namun kekuatan udara Sekutu mengabaikan hal ini, mereka merasa sanggup untuk terus melanjutkan operasi ini, terlebih lagi adanya kepercayaan bahwa cuaca akan segera membaik dalam 24 jam kemudian.
Sesungguhnya kekuatan persenjataan Jerman lebih kuat dan canggih daripada Sekutu. Namun Sekutu menang dari jumlah personil prajurit dan logistik, seperti bahan bakar, amunisi dan makanan. Mereka melakukan serbuan ini secara besar-besaran dan dibantu dengan kekuatan Angkatan Udara yang terlatih professional.
Kekuatan udara ini adalah bentuk strategis udara Sekutu dalam menghadapi benteng pertahanan Jerman yang sangat kokoh di daratan. Kekuatan udara ini diturunkan ke atas pantai-pantai di Normandia dengan formasi-formasi yang jelas. Meski mereka juga mengalami pemboman dari pihak Jerman, para pilot ini tidak serta merta mundur, mereka tetap di atas pantai untuk mendukung perlawanan para pasukan Sekutu di darat, meski nyawa mereka sendiri taruhannya. Maka tidak berlebihan apabila dikatakan oleh para Jenderal angkatan udara Amerika, bahwa operasi Overlord ini, sesungguhnya tidak akan berhasil tanpa kekuatan dari Angkatan Udara yang mendukung.


Monday, February 25, 2013

STRATEGI SUN TZU DIBALIK KESUKSESAN BISNIS RETAIL WAL-MART STORES INC DI DUNIA




Bisnis retail adalah bisnis yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-hari karena hampir semua kegiatan bisnis disekitar kehidupan kita adalah bisnis retail. Dimulai dari warung kopi, toko roti, toko obat, minimarket hingga hypermarket adalah bentuk bisnis retail. Sekecil dan sebesar apapun skala bisnis retail, kekuatan bisnisnya adalah pada pelanggan (customer). Bisnis retail memerlukan pelanggan loyal untuk datang berbelanja ke tokonya agar bisnis ini tetap hidup dan tumbuh kembang bahkan mendunia dalam jangka panjang.
Persaingan bisnis retail dewasa ini dapat diibaratkan seperti perang pada zaman Sun Tzu, terlalu banyak persaingan dan sulit dibendung kuantitasnya karena bisnis ini adalah bentuk usaha yang sudah ada disepanjang jaman, semua orang tanpa membedakan kelas sosialnya pasti membutuhkan sesuatu untuk dikonsumsi yang hanya dapat disediakan oleh bisnis ini. Salah satu sisi ada customer yang memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan di sisi lain ada pebisnis retail yang menjual barang dan jasa untuk meraih keuntungan atau laba. Para pebisnis retail sangat menginginkan bisnisnya dapat melebar ke seluruh wilayah tempat dia tinggal hingga ke kancah internasional. Namun persaingan yang semakin ketat pada bisnis retail khususnya pada modern retail, memaksa para pebisnis retail agar memiliki sebuah strategi jitu untuk mengembangkan bisnis ini agar semakin eksis, mengglobal dan menguntungkan sepanjang masa. Oleh karena itu sangat penting untuk dipelajari, strategi apa yang layak diimplementasikan pada bisnis retail.
Kabar terbaru dari perusahaan retail terbesar di dunia, Wal-Mart Stores Inc, perusahaan ini akan membeli bisnis retail Hypermart milik Matahari, Indonesia. Hypermart ini akan dibeli sesuai kesepakatan senilai hingga US$1 miliar. Matahari akan menjual Hypermart yang merupakan pengecer terbesar kedua di Indonesia setelah PT Carrefour Indonesia. (Mediaonlinenews, 2011). Kabar dari media bisnis ini cukup menghentakkan dunia bisnis di Indonesia. Berbeda dengan Carrefour yang berasal dari Perancis, Hypermart sepenuhnya adalah milik Indonesia. Lantas siapakah Wal-Mart Stores Inc? Adakah strategi Sun Tzu dibalik kesuksesan bisnis retail Wal-Mart Stores Inc?    







BISNIS RETAIL WALMART STORES INC
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu "Retailer" yang berarti "memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). Retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi (Gilbert, 2003). Retail merupakan tahapan terakhir dalam saluran distribusi barang. Retail juga berarti penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan konsumsi. Jadi pada intinya pengertian retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan.
Wal-Mart Stores Inc adalah perusahaan bisnis retail terbesar di dunia dari Amerika. Walmart didirikan pada tahun 1962, dengan pembukaan toko diskon Walmart pertama di Rogers, Arkansas. Perusahaan ini didirikan sebagai Wal-Mart Stores, Inc, pada 31 Oktober 1969 oleh Sam Walton. Saham perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun 1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian. Perusahaan tumbuh 276 toko di 11 negara pada akhir dekade. Pada tahun 1983, perusahaan membuka pertama Sam’s Club keanggotaan gudang dan pada tahun 1988 membuka Supercenter pertama. Menampilkan toko yang lengkap di samping barang dagangan umum. Dengan program ini, keuntungan Walmart dari penjualan meningkat dari $ 1 milyar menjadi $ 26 milyar. Wal-Mart menjadi sebuah perusahaan internasional pada tahun 1991 ketika pertama kali membuka Sam’s Club di dekat Mexico City.
Saat ini Wal-Mart Stores Inc telah berkembang dengan sangat pesat dan maju, Wal-Mart telah mengembangkan sayapnya hingga memiliki 9005 toko dan klub keanggotaan, 2,1 juta karyawan di 15 negara di dunia dan melayani kurang lebih 176 juta pelanggan dalam setahun terakhir. (Walmart stores, 2011)
Sungguh perusahaan yang luar biasa, Fortune 2010 mengukuhkan Wal-Mart Stores Inc sebagai peringkat 1 dalam 500 perusahaan terbesar di seluruh dunia dengan $408,214 juta. Mengalahkan ExxonMobil di peringkat 3. (CNNMoney, 2011). Hal tersebut tentu tidak lepas dari strategi klasik Sun Tzu yang masih relevan digunakan oleh Wal-Mart Stores Inc dalam mengembangkan gurita bisnisnya di dunia.




WHAT IS SUN TZU STRATEGY?
Sun Tzu adalah penduduk asli Qi. Ia menulis Art of War (seni perang) 2500 tahun yang lalu, saat itu yang menjadi kaisar di Wu adalah He Lu. Kaisar Wu sangat terkesan dengan apa yang ditulis oleh Sun Tzu. Pada tahun 506 SM, Sun Tzu memimpin 5 ekspedisi untuk melawan negara Chu, sebab Chu menganggap Wu sebagai daerah jajahan. Sun Tzu dapat mengalahkan tentara Chu bahkan mendesaknya hingga sampai ke ibukota Chu, Ying Du. Lalu setelah itu, selama hamper 20 tahun, tentara Wu terus-menerus dapat meraih kemenangan melawan negara-negara tetangganya, seperti Qin dan Yae. (Tan, 2011)

Sun Tzu di dalam bukunya yang berjudul “The Art of War” yang ditafsirkan oleh Minford terdapat 10 jenis strategi, yaitu:

1.                  Making of Plans (Perencanaan)
Sebelumnya ada lima faktor dasar yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu:
1.1               The way (Cara). Harus satu pikiran, satu tujuan, satu aturan. Hidup dan mati demi terwujudnya tujuan tersebut. Dan tidak boleh ada keraguan.
1.2               Heaven (Surga). Keseimbangan. Ada baik dan jahat, ada dingin dan panas, perputaran musim.\
1.3               Earth (Bumi). Ada jarak, ada hidup, ada mati.
1.4               Command (Perintah). Kebijaksanaan, integritas, belas kasih,  berani, tegas
1.5               Discipline        (Disiplin). Organisasi, rangkaian perintah dan pengawasan belanja.
Semua komandan atau pemimpin perang harus memiliki kelima fundamental di atas, kalau tidak, hanya aka nada kekalahan baginya. Yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan adalah bagaimana caranya? Adakah kemampuan/kecakapan? Yang mana yang dipilih, bumi atau langit/surga? Apakah efektif? Yang mana yang paling kuat? Yang mana yang paling mudah diatur?  Adakah penghargaan dan hukuman?

2.                  Strategi Offensive (Strategi Penyerangan)
Dalam perang, ambil yang terbaik seperti pasukan dan rezim dengan utuh. Yang bukan kemenangan sempurna adalah tidak selalu menang di setiap pertempuran, yang merupakan kemenangan sempurna adalah apabila dapat meraih kemenangan tanpa bertempur. Perang besar adalah perang melawan strategi penyerangan itu sendiri. Kebodohan dalam perang adalah menyerang kota.dan serangan yang berlarut-larut. Dalam perang, jika memiliki kekuatan 10 : 1 maka kepung dan serang, kekuatan 5 : 1 maka pecahkan lalu serang, jika kekuatan 2 ; 1 maka serang dari 2 arah, apabila kekuatan 1 ; 1 maka serang duluan habis-habisan sampai akhir.
Dan selain mengetahui kekuatan lawan maupun kekuatan diri sendiri, penting juga mengetahui 5 cara untuk menang, yaitu tahu kapan harus berperang dan tidak, mengerti bagaimana menggunakan pasukan dalam jumlah kecil dan besar, memiliki perwira yang mampu merebut simpati  dan dukungan rakyat, siap untuk hal-hal yang tak terduga, serta memiliki jenderal yang cakap dan bebas dari campur tangan pemerintah.
Apabila anda tidak yakin menang, maka pasanglah strategi bertahan. Namun apabila anda melihat musuh ragu-ragu maka seranglah. Ada 5 taktik untuk menang, yaitu pengukuran jarak, estimasi, perhitungan, perbandingan, perencanaan kemenangan. Selain itu, karena perang adalah sebuah bentuk konfrontasi langsung, maka diperlukan  adanya manuver-manuver baik secara langsung maupn tidak langsung dan inisiatif-inisiatif seperti penempatan posisi yang fleksibel serta manuver-manuver untuk menjatuhkan mental lawan.

3.                  Forms and Dispositions (Bentuk dan Tidak Posisi)
Memiliki pengetahuan ksatria kapan harus bertahan dan kapan harus menyerang.   

4.                  Potential Energy (Energi Potensial)
Dapat mengetahui pasti kelemahan dan kekuatan diri. Dapat mengatur dengan baik berdasarkan fungsi dan formasi prajurit. Dan dapat menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan dengan menggunakan serangan langsung maupun tidak langsung.

5.                  The Fray (Kehebohan)
Buat kekacauan dengan strategi tipu muslihat dengan menggunakan 6 elemen alam, yaitu dengan angin, hutan, api, gunung, kegelapan, petir.

6.                  The Nine Changes (9 Perubahan)
Ada 9 sifat yang harus diubah oleh seorang pemimpin, yaitu sembrono, pengecut, temperamen tinggi, pemalu, terlalu peduli dan baik sama orang lain, membuat kesalahan berkali-kali, jika pasukan kalah jangan diterus-teruskan, dan yang terakhir banyak pertimbangan.


7.                  On The March (Gerakan)
Pentingnya dapat membaca gerakan musuh adalah salah satu strategi dalam memenangkan suatu peperangan. Arti gerakan tersebut menurut Sun Tzu adalah sebagai berikut:
7.1              Ketika persiapan musuh meningkat, maka itu adalah tanda akan datangnya serangan.
7.2              Ketika musuh menantang untuk menyerang, berarti mereka cemas akan gerak lawan dan kemungkinan akan mundur,
7.3              Ketika musuh dikirim dengan pujian di mulut mereka berarti musuh ingin melakukan gencatan senjata atau damai.
7.4              Ketika musuh memberi banyak hadiah, tanda musuh depresi.
7.5              Ketika musuh memberi banyak hukuman, tanda musuh merasa lelah.
7.6              Perintah konsisten dan efektif mengilhami kepatuhan, sedangkan perintah yang tidak konsisten dan tidak efektif mengilhami pembangkangan.
Dengan mengetahui arti gerakan musuh, akan mempermudah kita dalam mengantisipasi gerakan musuh selanjutnya dan mempersiapkan langkah apa yang akan kita lakukan selanjutnya untuk memenangkan peperangan

8.                  Forms of Terrain (Bentuk dari Dataran)
Panglima perang atau pemimpin yang cakap harus tinggalkan nama baik., dia menghormati pasukannya, namun jika dia murah hati tetapi tidak memerintah, jika dia kacau dia juga tidak dapat memerintah.

 9.                  The Nine Kinds of Ground (9 Macam Dasar)
Pemimpin harus ada untuk menjaga pasukannya, menjadi matanya dan menjadi telinganya. Dia mengubah jalannya dan mengubah rencananya untuk berjaga-jaga pada musuh. Dia memimpin jalannya peperangan.

10.              Espionage (Mata-mata)
Ada lima jenis mata-mata menurut Sun Tzu, yaitu lokal, internal, ganda, mati,  hidup.




STRATEGI SUN TZU WAL-MART STORES INC

Ada beberapa strategi klasik Sun Tzu yang digunakan Sam Walton sebagai dasar strategi modern bisnis sebelum mendirikan raksasa bisnis retailnya yang turut mensukseskan Wal-Mart Stores Inc menjadi peretail nomor satu di dunia, yaitu:

1.                   Strategi Perencanaan   

Di dalam autobiografinya, Sam Walton berkata, "beri pelangganmu apa yang mereka inginkan. Jika kamu berpikir dari sudut pandang pelanggan tentang hal itu, maka kamu akan lakukan apapun seperti memberi kelengkapan bermacam-macam barang yang berkualitas, harga yang semurah mungkin, garansi kepuasan, keramahan, pelayanan pengetahuan, waktu yang sangat baik, dan pengalaman belanja yang menyenangkan. Kamu akan mencintai sebuah toko yang memberimu kelebihan-kelebihan yang tak terduga, dan kamu akan membenci toko yang memberimu ketidaknyamanan pada waktu berbelanja. "(Walmart stores, 2011)
Dari kata-kata Sam Walton tersebut tidak dipungkiri, sasaran utama Walmart adalah pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah rencana awalnya. Karena hidup mati bisnis retail adalah pada kekuatan pelanggan setia. Untuk itu, Walmart membuat terobosan baru yang pada kala itu belum ada yang terpikir untuk melakukannya, yaitu membuat Club Member pada tahun 1983. Fungsi member ini adalah untuk menjaring dan mengikat pelanggan agar terus setia berbelanja di Walmart, tentu saja dengan fasilitas-fasilitas tambahan yang diberikan oleh Walmart.
Konsep awal dibangunnya bisnis retail ini oleh Sam adalah low-cost leadership. Pengertiannya adalah Walmart menyediakan barang-barang berkualitas dan memiliki merk dagang kuat namun dengan harga murah. Kekuatan Walmart ada pada harga, membuat toko ini biasa disebut toko diskon. Sam Walton berkata, “Jika kita bekerjasama, kita akan menurunkan biaya hidup orang banyak, kita akan memberi dunia sebuah kesempatan untuk melihat apa yang ia sukai untuk dimiliki dan memberi kehidupan yang lebih baik. (Walmart, 2011). Dengan menurunkan margin penjualan. Dilihat kasat mata, sepertinya keuntungan yang diperoleh sedikit, namun walaupun keuntungan dari satu item barang sedikit, tapi apabila kuantitas pembelian terhadap barang tersebut banyak, perputaran inventory barang adalah sehat.

2.                   Strategi Penyerangan

Mengalahkan lawan-lawan bisnisnya, Wal-Mart melakukan serangan berupa ekspansi ke dunia retail internasional. Kekuatan Wal-Mart sangat besar dari keuntungan yang didapatnya di negara asalnya Amerika, membuat Wal-Mart sanggup melebarkan sayap usahanya hingga ke 15 negara di penjuru dunia. Dengan menyebarnya toko-toko di bawah bendera Walmart, tentu saja Walmart telah melangkah lebih dulu di banding saingan-saingan bisnisnya dalam meraih hati pelanggan. Hal ini tentu akan sangat menentukan kemenangan telak Wal-Mart dari saingan-saingan bisnisnya seperti Carrefour dari Perancis. Target utamanya adalah pasar yaitu pelanggan setia yang menyebar di 15 negara di dunia. Tentu saja ekspansi Walmart ke negara-negara lain telah melewati 5 taktik untuk menang, yaitu, pengukuran jarak, estimasi, perhitungan, perbandingan, perencanaan kemenangan.
Hal ini juga yang akan dilakukan Wal-Mart di Indonesia. Wal-Mart membidik hypermart sebagai retail terbesar yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan sayap usahanya di Indonesia. Dengan berbagai keuntungan, satu, Hypermart adalah retail terbesar milik Indonesia merupakan pintu masuk ke pasar pelanggan di Indonesia, jika Hypermart sampai jatuh ke tangan Wal-Mart, maka tidak ada saingan utama lagi dari Indonesia. Ditambah lagi Hypermart telah lama menggunakan strategi yang sama dalam mengembangkan sayap usahanya di seluruh Indonesia. Tentu akan sangat mudah bagi Wal-Mart untuk melakukan ekspansi pasar pelanggan tetap di Indonesia. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi peretail-peretail kecil di Indonesia. Dalam hal ini strategi pengepungan pasar pelanggan loyal dari strategi Sun Tzu digunakan Wal-Mart.

3.                   Dispotition Strategy (Strategi Untuk Tidak Ambil Posisi Stagnan)

Di awal tahun 2000an, Wal-Mart pernah hadir di Indonesia, tepatnya di daerah Karawaci Tangerang, namun toko ini tidak mendapat sukses karena ada Hypermart di tempat yang sama, Wal-Mart segera menyadari hal ini, tidak berapa lama Wal-Mart melakukan tutup toko di Indonesia. Hal ini sesuai dengan strategi Sun Tzu, apabila tidak yakin menang di Indonesia, maka tetaplah bertahan di negara yang sudah pasti menorehkan kemenangan. Untuk apa memaksakan sesuatu jika hanya mendapat kekalahan. Ini adalah salah satu contoh dispotition yang dilakukan Wal-Mart.

4.                   Strategi Energi Potensial

Sun Tzu dalam Art of War mengatakan, “Pengelolaan pasukan yang besar sama saja dengan pengelolaan pasukan kecil. Masalahnya hanya pada pembagian jumlah dan fungsi” dan “Untuk meyakinkan diri bahwa pasukan kita dapat menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan, gunakan serangan langsung dan tidak langsung”.
Dalam mempraktekkan strategi ini, Wal-Mart melakukan penerimaan dan penghargaan kepada karyawan-karyawan setianya. Wal-Mart memperlakukan dengan hormat karyawan-karyawan setianya dengan gaji dan bonus yang baik. Karyawan-karyawan juga di fungsikan sesuai dengan formasinya masing-masing agar kekuatan dalam tubuh Wal-Mart lebih fokus dan terkelola dengan baik.
Dalam menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan, Wal-Mart menggunakan fasilitas Club Member dalam mempertahankan kesetiaan pelanggan agar tetap belanja di tokonya, meski toko lain menawarkan persaingan harga yang lebih menarik.

5.                   Strategi Kehebohan (Fray)

Wal-Mart menciptakan suatu terobosan baru dalam dunia bisnis retail dan baru pertama kali digunakan di dunia, yaitu pemanfaatan IT untuk industri retail. Kemajuan IT-nya digunakan untuk keseluruhan supply chain, baik dalam pengawasan stok dan distribusi. Bahkan CIO Wal-Mart Stores Inc., Linda Dillman, mengumumkan bahwa pada Januari 2005 keseratus pemasoknya disyaratkan menerapkan tag radio frequency identification (RFID) pada seluruh pallet dan dus yang mereka kirim ke pusat-pusat distribusi dan toko-toko Wal-Mart. Hal ini membuktikan bahwa kemajuan IT dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Wal-Mart, karena RFID dengan teknologi nirkabel ini memungkinkan mengidentifikasi dan melacak barang di sepanjang supply chain secara otomatis. (Yuwono, Arief, 2009).

 6.                   Strategi Sumber Daya Manusia 

Berdasarkan strategi Sun Tzu, ada 9 sifat manusia yang harus diubah agar dapat memenangkan peperangan. Dalam bisnis retail, sudah dapat dipastikan Wal-Mart memiliki sumber daya manusia yang handal dalam menggerakkan bisnis retailnya agar semakin berkembang di seluruh dunia.

7.                   Strategi Gerakan (On March)

Wal-Mart benar-benar tidak mau sampai ketinggalan dengan lawan bisnisnya. Sedapat mungkin Wal-Mart harus dapat memprediksi langkah apa yang akan dilakukan lawan bisnisnya. Sehingga sebelum lawan bisnisnya melakukan hal tersebut, Wal-Mart telah memulainya.
Sebagai contoh, pada perhelatan akbar Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan. Para pebisnis yang mencari tuah dari hajatan empat tahun sekali ini kian serius menyiapkan diri. Wal-Mart menyiapkan langkah antisipasi bila terjadi lonjakan penjualan di jaringan tokonya di seluruh dunia. Wal-Mart memprediksi, pemasukan toko di negara yang berlaga pada Piala Dunia bisa naik 2 persen-4 persen. Bila negara itu masuk babak semifinal, omzetnya naik lagi 1 persen-2 persen. "Ini even televisi, segala hal yang berhubungan dengan TV mulai dari makanan, minuman, peralatan TV, sofa, dan lainnya bakal laku," tukas Rick Bendel Chief Marketing Officer Wal-Mart. Wal-Mart melihat kerjasamanya dengan federasi sepakbola dunia (FIFA) di Piala Dunia 2010 ini sangat menguntungkan. Bendel mengaku bangga karena justru FIFA yang mendekati Wal-Mart. "Artinya, banyak pihak yang menganggap Wal-Mart sebagai mitra yang cocok," katanya. Mengalahkan saingan bisnisnya Tesco Plc dari Inggris. (Kompas, 2010)

 8.                   Strategi Pemimpin Sebagai Ujung Tombak Bisnis

Dalam hal ini panglima perang dalam Wal-Mart saya sebutkan adalah Sam Walton, pendiri perusahaan ini. Bisnis Wal-Mart Inc tidak lepas dari kejeniusan Sam Walton. Sebab, di tangan alumnus Universitas Missouri, Columbia, inilah gurita ritel global betul-betul meraksasa. Bermula dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun pada perusahaan ritel Sears Robuck dan JC Penney, Walton memulai langkah bisnisnya. (Okezone, 2008). Dengan konsep low-cost leadership-nya, perusahaan retail ini telah tumbuh menjadi perusahaan yang paling mengagumkan di seluruh dunia.  
Pada strategi Sun Tzu mengatakan, panglima perang yang cakap harus meninggalkan nama baik. Demikian pula yang dilakukan oleh Sam Walton, agar namanya dan nama perusahaannya selalu dikenal masyarakat di seluruh dunia, Sam mendirikan The Walmart Foundation. Dalam aktifitas filantropinya, Walmart membantu mengurangi angka kelaparan di Amerika sebanyak $2 juta berbentuk uang dan barang. Selain itu, Walmart foundation juga membantu masyarakat Jepang pasca gempa bumi dan tsunami yang melanda beberapa waktu lalu sebanyak $5 juta berbentuk uang dan barang. (Walmart, 2011)

9.                   Strategi Nine Kinds of Ground

Pemimpin-pemimpin yang bekerja di perusahaan retail terbesar di dunia ini sudah barang tentu memiliki anak buah-anak buah yang loyal. Karena berdasarkan situs resmi www.walmartstore.com, Wal-Mart Stores Inc sangat menghormati kinerja karyawan-karyawannya. Karena, bagi perusahaan, penting baginya untuk dapat meningkatkan kerjasama antar karyawan dengan karyawan, karyawan dengan pimpinan. Agar terjadi hubungan selaras dan menyenangkan pada saat bekerja.

 10.               Strategi Mata-mata

Tidak perlu dipungkiri, kehadiran mata-mata dalam memenuhi kebutuhan informasi terhadapa apa yang akan dan sedang dilakukan oleh lawan bisnis adalah penting. Perusahaan kecil dan besar pasti memiliki mata-mata. Walau mereka mengistilahkan mata-mata ini dengan julukan yang berbeda-beda. Mata-mata menurut Sun Tzu dapat berasal dari lokal. Di jaman saat ini, yang dimaksud dengan mata-mata lokal biasanya adalah teman yang bekerja di perusahaan saingan. Tentu saja, Wal-Mart menurut  saya, pasti memiliki mata-mata yang bekerja di perusahaan saingannya. Meski tidak ada data otentik mengenai hal ini, bagaimanapun ini adalah suatu rahasia perusahaan, namun berdasarkan pengalaman saya yang telah 4 tahun bekerja di bisnis retail. Rasanya hampir mustahil apabila perusahaan nomor satu di dunia seperti Wal-Mart tidak memiliki mata-mata.     

 KESIMPULAN

            Dari uraian tentang adakah strategi Sun Tzu dibalik kesuksesan Wal-Mart Stores Inc di dunia? Telah membuktikan, bahwasanya Sun Tzu dengan “Art of War” miliknya telah mampu menembus jaman hingga masa kini. Membantu pebisnis-pebisnis di jaman sekarang untuk lebih berfikir strategis sebelum melakukan persaingan di dunia bisnis, khususnya di bisnis retail yang sedang penulis bahas.
            Dengan 10 strategi Sun Tzu dan John Minford, pebisnis retail pemula juga dapat menerapinya jika ingin usaha bisnisnya sukses seperti Wal-Mart Stores Inc. Pengalaman dan kepiawaian pemimpin adalah hal terpenting karena di tangan pemimpin yang handal dan cakap sebuah pertempuran maupun kompetisi dapat dimenangkan.
Terbukti Sam Walton telah berhasil memimpin perusahaan yang didirikannya sejak 1962 ini telah menggunakan “The Art of War” Sun Tzu dalam mengembangkan bisnis retailnya hingga menjadi perusahaan terbaik di seluruh dunia hingga saat ini menurut versi majalah Fortune.
            Kesuksesan Wal-Mart Stores Inc ini diharapkan dapat membawa semangat motivasi bagi generasi muda untuk lebih menarik diri mempelajari ilmu-ilmu strategi, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan akan muncul interpreneur-interpreneur baru di dunia ini seperti Sam Walton.