Tuesday, February 12, 2013

BOEING COMPANY





Boeing Company adalah sebuah perusahaan eksportir terbesar pembuat pesawat dan aero angkasa di Amerika Serikat. Bermarkas di Chicago, Illinois, dengan fasilitas produksi terbesarnya di Everett, Washington, dekat Seattle. Boeing juga merupakan kontraktor pertahanan, dan masuk ke dalam sebuah komponen dari Dow Jones Industrial Average, salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dengan pendirinya Dow Jones dan Charles Dow.
Berkantor pusat di Chicago, Boeing mempekerjakan lebih dari 165.000 orang di seluruh Amerika Serikat dan di 70 negara. Boeing juga merupakan salah satu perusahaan yang memiliki tenaga kerja paling beragam, berbakat dan inovatif. Lebih dari 123.000 karyawan Boeing merupakan pemegang gelar sarjana, termasuk 32.000 diantaranya merpakan lulusan pasca sarjana di hampir setiap bisnis dan bidang teknis dari sekitar 2.700 perguruan tinggi dan universitas di seluruh dunia.
Boeing diatur menjadi dua divisi utama yaitu Boeing Integrated Defense Systems (IDS), bertanggung jawab untuk produk militer dan angkasa, dan Boeing Commercial Airplanes (BCA), bertanggung jawab untuk pesawat sipil. Kaitannya dalam dua divisi tersebut, Boeing tentunya diatur menjadi dua unit bisnis, yaitu Boeing Commercial Airplanes dan Boeing Pertahanan, Angkasa dan Keamanan. Dalam mendukung unit-unit ini, Boeing Capital Corporation sebagai penyedia global solusi pembiayaan, bersama para Services Group, menyediakan berbagai layanan untuk Boeing di seluruh dunia. Seperti, Boeing Teknik, Operasi dan Teknologi, yang sangat membantu dalam mengembangkan, memperoleh, menerapkan dan melindungi teknologi inovatif produk-produk Boeing.

 

 BOEING COMMERCIAL AIR PLANE 
Boeing telah menjadi produsen utama dari pesawat jet komersial untuk lebih dari 40 tahun. Dengan penggabungan Boeing dan McDonnell Douglas pada tahun 1997, kepemimpinan Boeing di jet komersial, bergabung dengan silsilah Douglas pesawat, perusahaan gabungan memberikan warisan 70 tahun kepemimpinan dalam penerbangan komersial. Saat ini, produk komersial utama adalah keluarga 737, 747, 767 dan 777 pesawat dan Boeing Business Jet. Upaya pengembangan produk baru yang difokuskan pada Boeing 787 Dreamliner, dan 747-8. Perusahaan ini memiliki hampir 12.000 pesawat jet komersial di layanan di seluruh dunia, yang kira-kira 75 persen dari armada dunia. Dan melalui Boeing Commercial Aviation Services, Commercial Aviation Services menawarkan berbagai layanan dunia kelas dunia, mencakup dapat membawa penumpang antar benua dan maskapai penerbangan kargo, serta fasilitas pemeliharaan, perbaikan dan pemeriksaan. Boeing juga melatih awak pemeliharaan dan penerbangan di pasar pesawat 100-kursi-dan-atas melalui Pelatihan Boeing & Jasa Penerbangan, penyedia terbesar di dunia dan paling komprehensif pelatihan penerbangan.


  
BOEING DEFENSE, SPACE AND SECURITY (BDS)
Pertahanan, Angkasa & Keamanan Boeing menyediakan end-to-end layanan untuk sistem skala besar yang meningkatkan kekuatan udara, darat, laut dan ruang berbasis platform bagi pelanggan militer, pemerintah dan komersial global. Selain merancang, memproduksi, memodifikasi dan mendukung para tentara, pengebom, mengangkut, helikopter, refuelers udara, rudal, amunisi dan pesawat ruang angkasa untuk militer, penggunaan sipil dan komersial, BDS mengembangkan kemampuan melalui jaringan-enabled, solusi komunikasi dan intelijen, pengawasan dan pengintaian teknologi. 


BOEING CAPITAL CORPORATION
Boeing Capital Corporation adalah penyedia global solusi pembiayaan. Bekerja sama dengan Commercial Airplanes dan Pertahanan, Space & Keamanan, Boeing Capital Corporation mengatur, struktur dan menyediakan pembiayaan untuk memfasilitasi penjualan dan pengiriman produk Boeing komersial dan militer. Dengan nilai portofolio pertengahan tahun 2011 sekitar $ 4,5 milyar, Boeing Capital Corporation menggabungkan kekuatan keuangan Boeing dan jangkauan global, pengetahuan yang terperinci dari pelanggan Boeing dan peralatan, dan keahlian dari sekelompok berpengalaman profesional keuangan. Teknik, operasi dan teknologi (EO & T) demi meningkatkan pertumbuhan Boeing dan produktivitas dengan mengemudi keunggulan teknis dan fungsional di seluruh perusahaan.
Tujuan utama dari penggabungan 3 unsur tadi adalah untuk mendukung unit bisnis perusahaan dengan memberikan berkualitas tinggi, rendah-biaya jasa teknis dalam teknologi informasi, riset dan teknologi, dan uji dan evaluasi; strategi perusahaan yang terintegrasi yang menjamin teknologi siap bila diperlukan, kompetitif dilindungi dan lingkungan progresif ; dan rekayasa yang sangat disiplin dan efisien, operasi dan pemasok dukungan manajemen yang menjamin keberhasilan program.
Organisasi membayar perhatian khusus untuk menjamin keberhasilan program pembangunan, dan berusaha untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja secara teknis dan fungsional. Bersama Kelompok Jasa Layanan Bersama Group memungkinkan unit bisnis untuk fokus pada pertumbuhan yang menguntungkan dengan menyediakan layanan infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan operasi global mereka. Kelompok ini menyediakan berbagai layanan di seluruh dunia, termasuk layanan fasilitas, tunjangan pegawai dan pelayanan, staf, rekrutmen, program kesehatan, keamanan, perlindungan kebakaran, operasi situs, kesiapsiagaan bencana, konstruksi, reklamasi, program konservasi, tempat kerja virtual, jasa kreatif, transportasi, kelangsungan bisnis dan pembelian dari semua non-produksi barang dan jasa. Ia juga menawarkan jasa perjalanan komprehensif untuk karyawan Boeing dan mengelola penjualan dan akuisisi seluruh properti disewa dan dimiliki untuk Boeing. Dengan mengintegrasikan layanan, Shared Services Group memberikan nilai yang lebih besar, menciptakan proses "ramping" dan operasi, memanfaatkan daya beli dan menyederhanakan akses ke layanan untuk semua Boeing. (Boeing Company, 2011 )

SEJARAH
Boeing didirikan oleh William Edward “Bill” Boeing, seorang yang awalnya adalah pebisnis dan penebang kayu yang sukses. Boeing lahir pada 1881 adalah anak dari seorang ibu Amerika dan ayah insinyur pertambangan Jerman yang sukses, yang juga menjadi wirausaha dalam bidang perkayuan. Ia meninggal tahun 1956 pada usia 75 tahun.
Sebelum meneruskan usaha ayahnya, Boeing juga sempat mengenyam pendidikan di Universitas Yale dalam ilmu teknik. Dan sejak penerbangan pertama Wright Bersaudara di Kitty Hawk pada 1903, eksperimen tersebut sangat menggugah rasa ketertarikan Boeing pada pesawat. Lantas pada tahun 1910, ia menghadiri pertemuan aeronautikal Amerika yang pertama di Los Angeles dan meski kesulitan Boeing telah bertekad untuk dapat menerbangkan salah satu pesawat baru itu.
Sekembalinya dari pertemuan tersebut, Boeing bersama rekannya George Conrad Westervelt seorang insinyur angkatan laut yang telah mempelajari aeronautika, pada 15 Juli 1916 mendirikan perusahaan pabrik pesawat terbang yang saat itu diberi nama Pacific Aero Products Company. Namun setahun kemudian Boeing merubah nama tersebut menjadi Boeing Airplane Company.
Pada awalnya Boeing secara pribadi merogoh koceknya sendiri untuk mendanai proyek-proyek perdana pembuatan pesawat di perusahaannya, gaji pegawai dan insinyur-insinyur aeronautikanya karena belum adanya pesanan pesawat kala itu. Hingga kemudian Boeing mendapat pesanan 50 pesawat latih perang Angkatan Laut AS, sehingga Boeing harus menambah jumlah pegawainya, yang semula dari 28 orang menjadi 337 orang. Dan pesanan ini terus berlanjut seiring kebutuhan pesawat untuk perang di masa perang dunia pertama itu berakhir.
 Di tahun 1920an, kebutuhan manusia pada waktu itu dalam penggunaan pesawat terus berlanjut, salah satunya sebagai transformer dalam mengirimkan surat pertama yang dikirimkan melalui udara (airmail). Boeing melalui pesawat pengangkut suratnya Model 40 A memenangkan kontrak US Post Office untuk mengirim surat antara San Fransisco dan Chicago.
          Tidak hanya sampai disitu, pada tahun 1929, Boeing memperkenalkan alat transportasi pertama yang didedikasikan untuk penumpang, biplane Model 80 dengan 12 kursi. Namun pada tahun 1934, adanya legislasi anti-trust yang melarang pembuat pesawat terbang memiliki maskapai pegangkut surat. Hal ini kemudian membuat Boeing menjual sahamnya dan pension.
       Tidak lama setelah itu, Claire Egtvedt, pengganti kepemimpinan Boeing, pada tahun 1939 melalui pesawat Model 314 Clipper dan Model 307 Stratoliner telah membuat sebuah kemajuan yaitu menjadi pressurized airliner pertama yang mampu menjelajah pada ketinggian 20.000 kaki di atas sebagian besar gangguan cuaca. Dan yang tidak akan mungkin dilupakan adalah sejarah pesawat Boeing B-29 Stratofortresses yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.
            Dalam kontribusinya dalam perang, baik pada perang dunia I dan II, Boeing mempekerjakan pegawai wanita yang suaminya pergi dalam perang sebanyak 70.000 karyawan. Namun seiring berakhinya perang, maka mereka ini diberhentikan.
Pada tahun 1958 pasca meninggalnya William Boeing, Boeing Company meluncurkan Boeing 707, pesawat bermesin jet dengan dengan empat mesin untuk 156 penumpang. Pesawat ini mampu mengangkut penumpang melintasi Atlantik dalam setahun sama banyaknya dengan yang diangkut kapal Quenn Mary seharga $30 Miliar dengan menggunakan bahan bakar sepersepuluhnya saja. Hal ini juga mengrangi waktu terbang dari New York ke London menjadi enam jam dari semula 12 jam.
Hingga saat ini, Boeing mungkin merupakan satu-satunya perusahaan di dunia yang mampu mengoperasikan pesawat ulang-alik NASA dan International Space Station. Boeing juga telah melayani hampir sekitar 75% armada penerbangan di seluruh dunia. (Manthel, 2008)



 KEGAGALAN DAN KESUKSESAN
Salah satu produk unggulan Boeing adalah Boeing 747 atau Jumbo Jet yang kita kenal saat ini adalah merupakan cerita menarik kesuksesan Boeing yang berawal dari kegagalan. Pada tahun 1965 Boeing gagal memenangkan order pesawat transportasi generasi terbaru, C-5,  yang ditenderkan oleh US Air Force. Selain Boeing, yang mengajukan penawaran ada sekitar 4 pabrik pesawat lain yakni Douglas, General Dynamics, Lockheed, dan Martin Marietta.
Setelah melalui proses seleksi, US Air Force memilih tiga kandidat : Boeing, Douglas dan Lockheed. Ketiga perusahaan ini diberikan kontrak 1 tahun untuk memperdalam studi pembuatan kerangka pesawat sesuai yang diminta oleh US Air Force.  Pada waktu itu General Electric dan Pratt & Whitney diberikan kontrak yang sama untuk meneliti soal mesin pesawat. Boeing sangat yakin memenangkan tender ini karena reputasi Boeing sebagai perusahaan yang terpercaya, berkualitas tinggi, harga penawaran yang rendah yang sulit ditandingi oleh perusahaan sejenis dan terlebih lagi hubungan yang kuat dengan petinggi di US Air Force. Pembuatan pesawat transport militer juga sebenarnya berasal dari gagasan Boeing karena jauh sebelumnya Boeing telah mengajukan penawaran yang membujuk petinggi di Pentagon untuk mensponsori pembangunan pesawat tersebut. Boeing bahkan terlibat dalam penyiapan usulan anggaran ke US Congress yang akhirnya disetujui.
Boeing, Douglas dan Lockheed secara mati-matian berupaya untuk memenangkan tender ini. Ketiganya mengeluarkan investasi yang sangat besar. Dikabarkan total paperwork dari ketiga bidder ini kalau ditimbang bisa seberat 35 ton. Namun ternyata keberuntungan jatuh ke tangan Lockheed Corporation (dahulu Loughead Aircraft Manufacturing). Perusahaan yang didirikan tahun 1912 ini, sekarang kita kenal dengan nama  Lockheed Martin setelah pada tahun 1995 merger dengan Martin Marietta. Lockheed, seperti halnya Boeing, juga memang sudah banyak membangun pesawat bagi US Air Force, seperti pesawat tempur legendaris P-38 Lightning yang sangat berjasa di masa Perang Dunia ke II.
Kegagalan ini membuat Boeing berpikir kembali mengenai rencana ke depan perusahaan dan memutuskan segala upaya dan fokus untuk diarahkan secara intensive pada produksi pesawat komersial. Perubahan ini menggiring Boeing akhirnya bernegosiasi dengan Pan Am mengenai pembuatan pesawat komersil. Boeing kemudian merubah gambar rancangan pesawat transportasi raksasa yang awalnya diperuntukkan untuk US Air Force, menjadi pesawat penumpang raksasa yang dinamakan Boeing 747 atau Jumbo Jet. (Lintas Berita, 2011)

Boeing 747 atau Jumbo Jet Pesawat empat mesin ini, diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes, menggunakan konfigurasi dua dek dimana dek atas digunakan untuk kelas bisnis. Konfigurasi 3-kelas (kelas pertama, kelas bisnis dan kelas ekonomi) mampu menampung 400 penumpang dan konfigurasi 1-kelas (hanya kelas ekonomi saja) mampu menampung 600 penumpang. 747 dapat terbang pada kecepatan yang tinggi (umumnya 0,85 Mach atau 909 kilometer per jam) dan mampu terbang antara benua (dengan jarak maksimum 13.570 km sampai 15.000 km) menjadikan 747 salah satu produk Boeing yang paling sukses. Produk-produk unggulan Boeing lainnya hingga saat ini dalam kategori pesawat komersial adalah 737,767,777,787 Dreamliner, 883/VIP. (Boeing Commercial 747, 2011)
  

Melalui produk-produk unggulan tersebut, Boeing Company melaporkan bahwa pendapatan mereka selama tahun 2010 melonjak 152% meskipun terjadi penurunan pada kuartal keempat. Laba bersih Boeing selama setahun sebesar $ 3,31 miliar lebih tinggi dibandingkan sebesar $ 1,31 miliar pada tahun 2009. Hal ini karena terdorong oleh kenaikan marjin usaha sebesar dua kali lipat dari 3,1% menjadi 7,7%, dan karena penyelesaian pengurangan pajak sebesar $ 371 juta. (Republika, Januari 2011)
  



No comments:

Post a Comment