Boeing Company adalah sebuah perusahaan eksportir terbesar pembuat pesawat dan aero angkasa di Amerika Serikat. Bermarkas di Chicago, Illinois, dengan fasilitas produksi terbesarnya di Everett, Washington, dekat Seattle. Boeing juga merupakan kontraktor pertahanan, dan masuk ke dalam sebuah komponen dari Dow Jones Industrial Average, salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dengan pendirinya Dow Jones dan Charles Dow.
Berkantor pusat di
Chicago, Boeing mempekerjakan lebih dari 165.000 orang di seluruh Amerika Serikat
dan di 70 negara. Boeing juga merupakan salah satu perusahaan yang memiliki tenaga kerja paling beragam, berbakat dan inovatif. Lebih dari 123.000 karyawan Boeing
merupakan pemegang gelar sarjana, termasuk 32.000 diantaranya
merpakan lulusan pasca sarjana di
hampir setiap bisnis dan bidang teknis dari sekitar 2.700 perguruan tinggi dan
universitas di seluruh dunia.
Boeing diatur menjadi dua divisi utama yaitu Boeing Integrated Defense Systems
(IDS), bertanggung jawab untuk produk militer dan angkasa, dan Boeing Commercial Airplanes (BCA),
bertanggung jawab untuk pesawat sipil. Kaitannya dalam dua divisi tersebut, Boeing tentunya diatur menjadi dua unit bisnis, yaitu Boeing Commercial Airplanes dan Boeing
Pertahanan, Angkasa dan Keamanan. Dalam mendukung unit-unit ini, Boeing Capital Corporation sebagai penyedia global solusi pembiayaan, bersama para Services Group, menyediakan
berbagai layanan untuk Boeing di seluruh dunia. Seperti, Boeing Teknik, Operasi dan Teknologi, yang sangat
membantu dalam mengembangkan, memperoleh, menerapkan dan melindungi teknologi inovatif produk-produk
Boeing.
BOEING COMMERCIAL AIR
PLANE
Boeing telah
menjadi produsen utama dari pesawat jet komersial untuk lebih dari 40 tahun.
Dengan penggabungan Boeing dan McDonnell Douglas pada tahun 1997, kepemimpinan
Boeing di jet komersial, bergabung dengan silsilah Douglas pesawat, perusahaan
gabungan memberikan warisan 70 tahun kepemimpinan dalam penerbangan komersial.
Saat ini, produk komersial utama adalah keluarga 737, 747, 767 dan 777 pesawat
dan Boeing Business Jet. Upaya pengembangan produk baru yang difokuskan pada
Boeing 787 Dreamliner, dan 747-8. Perusahaan ini memiliki hampir 12.000 pesawat
jet komersial di layanan di seluruh dunia, yang kira-kira 75 persen dari armada
dunia. Dan melalui Boeing
Commercial Aviation Services, Commercial Aviation Services menawarkan berbagai
layanan dunia kelas dunia,
mencakup dapat membawa penumpang antar benua dan maskapai penerbangan kargo, serta
fasilitas pemeliharaan, perbaikan dan pemeriksaan. Boeing juga melatih awak pemeliharaan dan
penerbangan di pasar pesawat 100-kursi-dan-atas melalui Pelatihan Boeing &
Jasa Penerbangan, penyedia terbesar di dunia dan paling komprehensif pelatihan
penerbangan.
BOEING DEFENSE, SPACE
AND SECURITY (BDS)
Pertahanan,
Angkasa & Keamanan Boeing menyediakan end-to-end layanan untuk sistem skala besar yang meningkatkan
kekuatan udara, darat, laut dan
ruang berbasis platform bagi pelanggan militer, pemerintah dan komersial
global. Selain merancang, memproduksi, memodifikasi dan mendukung para tentara, pengebom, mengangkut, helikopter,
refuelers udara, rudal, amunisi dan pesawat ruang angkasa untuk militer,
penggunaan sipil dan komersial, BDS mengembangkan kemampuan melalui
jaringan-enabled, solusi komunikasi dan intelijen, pengawasan dan pengintaian
teknologi.
BOEING CAPITAL CORPORATION
Boeing Capital
Corporation adalah penyedia global solusi pembiayaan. Bekerja sama dengan
Commercial Airplanes dan Pertahanan, Space & Keamanan, Boeing Capital
Corporation mengatur, struktur dan menyediakan pembiayaan untuk memfasilitasi
penjualan dan pengiriman produk Boeing komersial dan militer. Dengan nilai
portofolio pertengahan tahun 2011 sekitar $ 4,5 milyar, Boeing Capital
Corporation menggabungkan kekuatan keuangan Boeing dan jangkauan global,
pengetahuan yang terperinci dari pelanggan Boeing dan peralatan, dan keahlian
dari sekelompok berpengalaman profesional keuangan. Teknik, operasi dan teknologi (EO & T) demi meningkatkan pertumbuhan Boeing dan produktivitas
dengan mengemudi keunggulan teknis dan fungsional di seluruh perusahaan.
Tujuan utama
dari penggabungan 3 unsur tadi
adalah untuk mendukung unit bisnis perusahaan dengan memberikan berkualitas
tinggi, rendah-biaya jasa teknis dalam teknologi informasi, riset dan
teknologi, dan uji dan evaluasi; strategi perusahaan yang terintegrasi yang
menjamin teknologi siap bila diperlukan, kompetitif dilindungi dan lingkungan
progresif ; dan rekayasa yang sangat disiplin dan efisien, operasi dan pemasok
dukungan manajemen yang menjamin keberhasilan program.
Organisasi
membayar perhatian khusus untuk menjamin keberhasilan program pembangunan, dan berusaha
untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja secara teknis dan fungsional. Bersama Kelompok
Jasa Layanan
Bersama Group memungkinkan unit bisnis untuk fokus pada pertumbuhan yang
menguntungkan dengan menyediakan layanan infrastruktur yang diperlukan untuk
menjalankan operasi global mereka. Kelompok ini menyediakan berbagai layanan di
seluruh dunia, termasuk layanan fasilitas, tunjangan pegawai dan pelayanan,
staf, rekrutmen, program kesehatan, keamanan, perlindungan kebakaran, operasi
situs, kesiapsiagaan bencana, konstruksi, reklamasi, program konservasi, tempat
kerja virtual, jasa kreatif, transportasi, kelangsungan bisnis dan pembelian
dari semua non-produksi barang dan jasa. Ia juga menawarkan jasa perjalanan
komprehensif untuk karyawan Boeing dan mengelola penjualan dan akuisisi seluruh
properti disewa dan dimiliki untuk Boeing. Dengan mengintegrasikan layanan,
Shared Services Group memberikan nilai yang lebih besar, menciptakan proses
"ramping" dan operasi,
memanfaatkan daya beli dan menyederhanakan akses ke layanan untuk semua Boeing.
(Boeing Company, 2011 )
SEJARAH
Boeing didirikan oleh William Edward “Bill” Boeing, seorang yang
awalnya adalah pebisnis dan penebang kayu yang sukses. Boeing lahir pada 1881 adalah
anak dari seorang ibu Amerika dan ayah insinyur pertambangan Jerman yang
sukses, yang juga menjadi wirausaha dalam bidang perkayuan. Ia meninggal tahun
1956 pada usia 75 tahun.
Sebelum meneruskan usaha ayahnya, Boeing juga sempat
mengenyam pendidikan di Universitas Yale dalam ilmu teknik. Dan sejak
penerbangan pertama Wright Bersaudara di Kitty Hawk pada 1903, eksperimen
tersebut sangat menggugah rasa ketertarikan Boeing pada pesawat. Lantas pada
tahun 1910, ia menghadiri pertemuan aeronautikal Amerika yang pertama di Los
Angeles dan meski kesulitan Boeing telah bertekad untuk dapat menerbangkan
salah satu pesawat baru itu.
Sekembalinya dari pertemuan tersebut, Boeing bersama rekannya
George Conrad
Westervelt seorang insinyur angkatan laut yang telah mempelajari
aeronautika, pada 15 Juli 1916 mendirikan perusahaan pabrik pesawat terbang
yang saat itu diberi nama Pacific Aero Products Company. Namun setahun kemudian
Boeing merubah nama tersebut menjadi Boeing Airplane Company.
Pada awalnya Boeing secara pribadi merogoh koceknya sendiri
untuk mendanai proyek-proyek perdana pembuatan pesawat di perusahaannya, gaji
pegawai dan insinyur-insinyur aeronautikanya karena belum adanya pesanan pesawat
kala itu. Hingga kemudian Boeing mendapat pesanan 50 pesawat latih perang
Angkatan Laut AS, sehingga Boeing harus menambah jumlah pegawainya, yang semula
dari 28 orang menjadi 337 orang. Dan pesanan ini terus berlanjut seiring
kebutuhan pesawat untuk perang di masa perang dunia pertama itu berakhir.
Di tahun 1920an, kebutuhan manusia
pada waktu itu dalam penggunaan pesawat terus berlanjut, salah satunya sebagai
transformer dalam mengirimkan surat pertama yang dikirimkan melalui udara (airmail). Boeing melalui pesawat
pengangkut suratnya Model 40 A memenangkan kontrak US Post Office untuk mengirim
surat antara San Fransisco dan Chicago.
Tidak
hanya sampai disitu, pada tahun 1929, Boeing memperkenalkan alat transportasi
pertama yang didedikasikan untuk penumpang, biplane
Model 80 dengan 12 kursi. Namun pada tahun 1934, adanya legislasi anti-trust yang melarang pembuat pesawat
terbang memiliki maskapai pegangkut surat. Hal ini kemudian membuat Boeing
menjual sahamnya dan pension.
Tidak
lama setelah itu, Claire Egtvedt, pengganti kepemimpinan Boeing, pada tahun
1939 melalui pesawat Model 314 Clipper dan Model 307 Stratoliner telah membuat
sebuah kemajuan yaitu menjadi pressurized
airliner pertama yang mampu menjelajah pada ketinggian 20.000 kaki di atas
sebagian besar gangguan cuaca. Dan yang tidak akan mungkin dilupakan adalah
sejarah pesawat Boeing B-29 Stratofortresses yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada
tahun 1945.
Dalam
kontribusinya dalam perang, baik pada perang dunia I dan II, Boeing
mempekerjakan pegawai wanita yang suaminya pergi dalam perang sebanyak 70.000
karyawan. Namun seiring berakhinya perang, maka mereka ini diberhentikan.
Pada tahun 1958 pasca meninggalnya
William Boeing, Boeing Company meluncurkan Boeing 707, pesawat bermesin jet
dengan dengan empat mesin untuk 156 penumpang. Pesawat ini mampu mengangkut penumpang
melintasi Atlantik dalam setahun sama banyaknya dengan yang diangkut kapal
Quenn Mary seharga $30 Miliar dengan menggunakan bahan bakar sepersepuluhnya
saja. Hal ini juga mengrangi waktu terbang dari New York ke London menjadi enam
jam dari semula 12 jam.
Hingga saat ini, Boeing mungkin
merupakan satu-satunya perusahaan di dunia yang mampu mengoperasikan pesawat
ulang-alik NASA dan International Space Station. Boeing juga telah melayani
hampir sekitar 75% armada penerbangan di seluruh dunia. (Manthel, 2008)
KEGAGALAN
DAN KESUKSESAN
Salah satu produk unggulan Boeing adalah Boeing 747 atau
Jumbo Jet yang kita kenal saat ini adalah merupakan cerita menarik kesuksesan
Boeing yang berawal dari kegagalan. Pada tahun 1965 Boeing gagal memenangkan
order pesawat transportasi generasi terbaru, C-5, yang ditenderkan oleh
US Air Force. Selain Boeing, yang mengajukan penawaran ada sekitar 4 pabrik
pesawat lain yakni Douglas, General Dynamics, Lockheed, dan Martin Marietta.
Setelah melalui proses seleksi, US Air Force memilih tiga
kandidat : Boeing, Douglas dan Lockheed. Ketiga perusahaan ini diberikan
kontrak 1 tahun untuk memperdalam studi pembuatan kerangka pesawat sesuai yang
diminta oleh US Air Force. Pada waktu itu General Electric dan Pratt
& Whitney diberikan kontrak yang sama untuk meneliti soal mesin pesawat.
Boeing sangat yakin memenangkan tender ini karena reputasi Boeing sebagai
perusahaan yang terpercaya, berkualitas tinggi, harga penawaran yang rendah
yang sulit ditandingi oleh perusahaan sejenis dan terlebih lagi hubungan yang
kuat dengan petinggi di US Air Force. Pembuatan pesawat transport militer juga
sebenarnya berasal dari gagasan Boeing karena jauh sebelumnya Boeing telah
mengajukan penawaran yang membujuk petinggi di Pentagon untuk mensponsori
pembangunan pesawat tersebut. Boeing bahkan terlibat dalam penyiapan usulan
anggaran ke US Congress yang akhirnya disetujui.
Boeing, Douglas dan Lockheed secara mati-matian berupaya
untuk memenangkan tender ini. Ketiganya mengeluarkan investasi yang sangat
besar. Dikabarkan total paperwork dari ketiga bidder ini kalau ditimbang bisa
seberat 35 ton. Namun ternyata keberuntungan jatuh ke tangan Lockheed
Corporation (dahulu Loughead Aircraft Manufacturing). Perusahaan yang didirikan
tahun 1912 ini, sekarang kita kenal dengan nama Lockheed Martin setelah
pada tahun 1995 merger dengan Martin Marietta. Lockheed, seperti halnya Boeing,
juga memang sudah banyak membangun pesawat bagi US Air Force, seperti pesawat
tempur legendaris P-38 Lightning yang sangat berjasa di masa Perang Dunia ke II.
Kegagalan ini membuat Boeing berpikir kembali mengenai
rencana ke depan perusahaan dan memutuskan segala upaya dan fokus untuk
diarahkan secara intensive pada produksi pesawat komersial. Perubahan ini
menggiring Boeing akhirnya bernegosiasi dengan Pan Am mengenai pembuatan
pesawat komersil. Boeing kemudian merubah gambar rancangan pesawat transportasi
raksasa yang awalnya diperuntukkan untuk US Air Force, menjadi pesawat
penumpang raksasa yang dinamakan Boeing 747 atau Jumbo Jet. (Lintas Berita,
2011)
Boeing 747 atau Jumbo Jet Pesawat empat mesin ini, diproduksi oleh
Boeing Commercial Airplanes, menggunakan
konfigurasi dua dek dimana dek atas
digunakan untuk kelas bisnis. Konfigurasi 3-kelas (kelas pertama, kelas bisnis dan kelas ekonomi) mampu
menampung 400 penumpang dan konfigurasi 1-kelas (hanya kelas ekonomi saja) mampu
menampung 600 penumpang. 747 dapat terbang pada kecepatan yang tinggi (umumnya
0,85 Mach
atau 909 kilometer per jam) dan mampu terbang antara benua (dengan jarak maksimum
13.570 km sampai 15.000 km) menjadikan 747 salah satu produk Boeing yang
paling sukses. Produk-produk unggulan Boeing lainnya hingga saat ini dalam
kategori pesawat komersial adalah 737,767,777,787 Dreamliner, 883/VIP. (Boeing
Commercial 747, 2011)
Melalui produk-produk unggulan tersebut, Boeing Company
melaporkan bahwa pendapatan mereka selama tahun 2010 melonjak 152% meskipun
terjadi penurunan pada kuartal keempat. Laba bersih Boeing selama setahun
sebesar $ 3,31 miliar lebih tinggi dibandingkan sebesar $ 1,31 miliar pada
tahun 2009. Hal ini karena terdorong oleh kenaikan marjin usaha sebesar dua
kali lipat dari 3,1% menjadi 7,7%, dan karena penyelesaian pengurangan pajak
sebesar $ 371 juta. (Republika, Januari 2011)
No comments:
Post a Comment