Monday, February 25, 2013

STRATEGI SUN TZU DIBALIK KESUKSESAN BISNIS RETAIL WAL-MART STORES INC DI DUNIA




Bisnis retail adalah bisnis yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-hari karena hampir semua kegiatan bisnis disekitar kehidupan kita adalah bisnis retail. Dimulai dari warung kopi, toko roti, toko obat, minimarket hingga hypermarket adalah bentuk bisnis retail. Sekecil dan sebesar apapun skala bisnis retail, kekuatan bisnisnya adalah pada pelanggan (customer). Bisnis retail memerlukan pelanggan loyal untuk datang berbelanja ke tokonya agar bisnis ini tetap hidup dan tumbuh kembang bahkan mendunia dalam jangka panjang.
Persaingan bisnis retail dewasa ini dapat diibaratkan seperti perang pada zaman Sun Tzu, terlalu banyak persaingan dan sulit dibendung kuantitasnya karena bisnis ini adalah bentuk usaha yang sudah ada disepanjang jaman, semua orang tanpa membedakan kelas sosialnya pasti membutuhkan sesuatu untuk dikonsumsi yang hanya dapat disediakan oleh bisnis ini. Salah satu sisi ada customer yang memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan di sisi lain ada pebisnis retail yang menjual barang dan jasa untuk meraih keuntungan atau laba. Para pebisnis retail sangat menginginkan bisnisnya dapat melebar ke seluruh wilayah tempat dia tinggal hingga ke kancah internasional. Namun persaingan yang semakin ketat pada bisnis retail khususnya pada modern retail, memaksa para pebisnis retail agar memiliki sebuah strategi jitu untuk mengembangkan bisnis ini agar semakin eksis, mengglobal dan menguntungkan sepanjang masa. Oleh karena itu sangat penting untuk dipelajari, strategi apa yang layak diimplementasikan pada bisnis retail.
Kabar terbaru dari perusahaan retail terbesar di dunia, Wal-Mart Stores Inc, perusahaan ini akan membeli bisnis retail Hypermart milik Matahari, Indonesia. Hypermart ini akan dibeli sesuai kesepakatan senilai hingga US$1 miliar. Matahari akan menjual Hypermart yang merupakan pengecer terbesar kedua di Indonesia setelah PT Carrefour Indonesia. (Mediaonlinenews, 2011). Kabar dari media bisnis ini cukup menghentakkan dunia bisnis di Indonesia. Berbeda dengan Carrefour yang berasal dari Perancis, Hypermart sepenuhnya adalah milik Indonesia. Lantas siapakah Wal-Mart Stores Inc? Adakah strategi Sun Tzu dibalik kesuksesan bisnis retail Wal-Mart Stores Inc?    







BISNIS RETAIL WALMART STORES INC
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu "Retailer" yang berarti "memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). Retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi (Gilbert, 2003). Retail merupakan tahapan terakhir dalam saluran distribusi barang. Retail juga berarti penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan konsumsi. Jadi pada intinya pengertian retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan.
Wal-Mart Stores Inc adalah perusahaan bisnis retail terbesar di dunia dari Amerika. Walmart didirikan pada tahun 1962, dengan pembukaan toko diskon Walmart pertama di Rogers, Arkansas. Perusahaan ini didirikan sebagai Wal-Mart Stores, Inc, pada 31 Oktober 1969 oleh Sam Walton. Saham perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun 1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian. Perusahaan tumbuh 276 toko di 11 negara pada akhir dekade. Pada tahun 1983, perusahaan membuka pertama Sam’s Club keanggotaan gudang dan pada tahun 1988 membuka Supercenter pertama. Menampilkan toko yang lengkap di samping barang dagangan umum. Dengan program ini, keuntungan Walmart dari penjualan meningkat dari $ 1 milyar menjadi $ 26 milyar. Wal-Mart menjadi sebuah perusahaan internasional pada tahun 1991 ketika pertama kali membuka Sam’s Club di dekat Mexico City.
Saat ini Wal-Mart Stores Inc telah berkembang dengan sangat pesat dan maju, Wal-Mart telah mengembangkan sayapnya hingga memiliki 9005 toko dan klub keanggotaan, 2,1 juta karyawan di 15 negara di dunia dan melayani kurang lebih 176 juta pelanggan dalam setahun terakhir. (Walmart stores, 2011)
Sungguh perusahaan yang luar biasa, Fortune 2010 mengukuhkan Wal-Mart Stores Inc sebagai peringkat 1 dalam 500 perusahaan terbesar di seluruh dunia dengan $408,214 juta. Mengalahkan ExxonMobil di peringkat 3. (CNNMoney, 2011). Hal tersebut tentu tidak lepas dari strategi klasik Sun Tzu yang masih relevan digunakan oleh Wal-Mart Stores Inc dalam mengembangkan gurita bisnisnya di dunia.




WHAT IS SUN TZU STRATEGY?
Sun Tzu adalah penduduk asli Qi. Ia menulis Art of War (seni perang) 2500 tahun yang lalu, saat itu yang menjadi kaisar di Wu adalah He Lu. Kaisar Wu sangat terkesan dengan apa yang ditulis oleh Sun Tzu. Pada tahun 506 SM, Sun Tzu memimpin 5 ekspedisi untuk melawan negara Chu, sebab Chu menganggap Wu sebagai daerah jajahan. Sun Tzu dapat mengalahkan tentara Chu bahkan mendesaknya hingga sampai ke ibukota Chu, Ying Du. Lalu setelah itu, selama hamper 20 tahun, tentara Wu terus-menerus dapat meraih kemenangan melawan negara-negara tetangganya, seperti Qin dan Yae. (Tan, 2011)

Sun Tzu di dalam bukunya yang berjudul “The Art of War” yang ditafsirkan oleh Minford terdapat 10 jenis strategi, yaitu:

1.                  Making of Plans (Perencanaan)
Sebelumnya ada lima faktor dasar yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu:
1.1               The way (Cara). Harus satu pikiran, satu tujuan, satu aturan. Hidup dan mati demi terwujudnya tujuan tersebut. Dan tidak boleh ada keraguan.
1.2               Heaven (Surga). Keseimbangan. Ada baik dan jahat, ada dingin dan panas, perputaran musim.\
1.3               Earth (Bumi). Ada jarak, ada hidup, ada mati.
1.4               Command (Perintah). Kebijaksanaan, integritas, belas kasih,  berani, tegas
1.5               Discipline        (Disiplin). Organisasi, rangkaian perintah dan pengawasan belanja.
Semua komandan atau pemimpin perang harus memiliki kelima fundamental di atas, kalau tidak, hanya aka nada kekalahan baginya. Yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan adalah bagaimana caranya? Adakah kemampuan/kecakapan? Yang mana yang dipilih, bumi atau langit/surga? Apakah efektif? Yang mana yang paling kuat? Yang mana yang paling mudah diatur?  Adakah penghargaan dan hukuman?

2.                  Strategi Offensive (Strategi Penyerangan)
Dalam perang, ambil yang terbaik seperti pasukan dan rezim dengan utuh. Yang bukan kemenangan sempurna adalah tidak selalu menang di setiap pertempuran, yang merupakan kemenangan sempurna adalah apabila dapat meraih kemenangan tanpa bertempur. Perang besar adalah perang melawan strategi penyerangan itu sendiri. Kebodohan dalam perang adalah menyerang kota.dan serangan yang berlarut-larut. Dalam perang, jika memiliki kekuatan 10 : 1 maka kepung dan serang, kekuatan 5 : 1 maka pecahkan lalu serang, jika kekuatan 2 ; 1 maka serang dari 2 arah, apabila kekuatan 1 ; 1 maka serang duluan habis-habisan sampai akhir.
Dan selain mengetahui kekuatan lawan maupun kekuatan diri sendiri, penting juga mengetahui 5 cara untuk menang, yaitu tahu kapan harus berperang dan tidak, mengerti bagaimana menggunakan pasukan dalam jumlah kecil dan besar, memiliki perwira yang mampu merebut simpati  dan dukungan rakyat, siap untuk hal-hal yang tak terduga, serta memiliki jenderal yang cakap dan bebas dari campur tangan pemerintah.
Apabila anda tidak yakin menang, maka pasanglah strategi bertahan. Namun apabila anda melihat musuh ragu-ragu maka seranglah. Ada 5 taktik untuk menang, yaitu pengukuran jarak, estimasi, perhitungan, perbandingan, perencanaan kemenangan. Selain itu, karena perang adalah sebuah bentuk konfrontasi langsung, maka diperlukan  adanya manuver-manuver baik secara langsung maupn tidak langsung dan inisiatif-inisiatif seperti penempatan posisi yang fleksibel serta manuver-manuver untuk menjatuhkan mental lawan.

3.                  Forms and Dispositions (Bentuk dan Tidak Posisi)
Memiliki pengetahuan ksatria kapan harus bertahan dan kapan harus menyerang.   

4.                  Potential Energy (Energi Potensial)
Dapat mengetahui pasti kelemahan dan kekuatan diri. Dapat mengatur dengan baik berdasarkan fungsi dan formasi prajurit. Dan dapat menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan dengan menggunakan serangan langsung maupun tidak langsung.

5.                  The Fray (Kehebohan)
Buat kekacauan dengan strategi tipu muslihat dengan menggunakan 6 elemen alam, yaitu dengan angin, hutan, api, gunung, kegelapan, petir.

6.                  The Nine Changes (9 Perubahan)
Ada 9 sifat yang harus diubah oleh seorang pemimpin, yaitu sembrono, pengecut, temperamen tinggi, pemalu, terlalu peduli dan baik sama orang lain, membuat kesalahan berkali-kali, jika pasukan kalah jangan diterus-teruskan, dan yang terakhir banyak pertimbangan.


7.                  On The March (Gerakan)
Pentingnya dapat membaca gerakan musuh adalah salah satu strategi dalam memenangkan suatu peperangan. Arti gerakan tersebut menurut Sun Tzu adalah sebagai berikut:
7.1              Ketika persiapan musuh meningkat, maka itu adalah tanda akan datangnya serangan.
7.2              Ketika musuh menantang untuk menyerang, berarti mereka cemas akan gerak lawan dan kemungkinan akan mundur,
7.3              Ketika musuh dikirim dengan pujian di mulut mereka berarti musuh ingin melakukan gencatan senjata atau damai.
7.4              Ketika musuh memberi banyak hadiah, tanda musuh depresi.
7.5              Ketika musuh memberi banyak hukuman, tanda musuh merasa lelah.
7.6              Perintah konsisten dan efektif mengilhami kepatuhan, sedangkan perintah yang tidak konsisten dan tidak efektif mengilhami pembangkangan.
Dengan mengetahui arti gerakan musuh, akan mempermudah kita dalam mengantisipasi gerakan musuh selanjutnya dan mempersiapkan langkah apa yang akan kita lakukan selanjutnya untuk memenangkan peperangan

8.                  Forms of Terrain (Bentuk dari Dataran)
Panglima perang atau pemimpin yang cakap harus tinggalkan nama baik., dia menghormati pasukannya, namun jika dia murah hati tetapi tidak memerintah, jika dia kacau dia juga tidak dapat memerintah.

 9.                  The Nine Kinds of Ground (9 Macam Dasar)
Pemimpin harus ada untuk menjaga pasukannya, menjadi matanya dan menjadi telinganya. Dia mengubah jalannya dan mengubah rencananya untuk berjaga-jaga pada musuh. Dia memimpin jalannya peperangan.

10.              Espionage (Mata-mata)
Ada lima jenis mata-mata menurut Sun Tzu, yaitu lokal, internal, ganda, mati,  hidup.




STRATEGI SUN TZU WAL-MART STORES INC

Ada beberapa strategi klasik Sun Tzu yang digunakan Sam Walton sebagai dasar strategi modern bisnis sebelum mendirikan raksasa bisnis retailnya yang turut mensukseskan Wal-Mart Stores Inc menjadi peretail nomor satu di dunia, yaitu:

1.                   Strategi Perencanaan   

Di dalam autobiografinya, Sam Walton berkata, "beri pelangganmu apa yang mereka inginkan. Jika kamu berpikir dari sudut pandang pelanggan tentang hal itu, maka kamu akan lakukan apapun seperti memberi kelengkapan bermacam-macam barang yang berkualitas, harga yang semurah mungkin, garansi kepuasan, keramahan, pelayanan pengetahuan, waktu yang sangat baik, dan pengalaman belanja yang menyenangkan. Kamu akan mencintai sebuah toko yang memberimu kelebihan-kelebihan yang tak terduga, dan kamu akan membenci toko yang memberimu ketidaknyamanan pada waktu berbelanja. "(Walmart stores, 2011)
Dari kata-kata Sam Walton tersebut tidak dipungkiri, sasaran utama Walmart adalah pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah rencana awalnya. Karena hidup mati bisnis retail adalah pada kekuatan pelanggan setia. Untuk itu, Walmart membuat terobosan baru yang pada kala itu belum ada yang terpikir untuk melakukannya, yaitu membuat Club Member pada tahun 1983. Fungsi member ini adalah untuk menjaring dan mengikat pelanggan agar terus setia berbelanja di Walmart, tentu saja dengan fasilitas-fasilitas tambahan yang diberikan oleh Walmart.
Konsep awal dibangunnya bisnis retail ini oleh Sam adalah low-cost leadership. Pengertiannya adalah Walmart menyediakan barang-barang berkualitas dan memiliki merk dagang kuat namun dengan harga murah. Kekuatan Walmart ada pada harga, membuat toko ini biasa disebut toko diskon. Sam Walton berkata, “Jika kita bekerjasama, kita akan menurunkan biaya hidup orang banyak, kita akan memberi dunia sebuah kesempatan untuk melihat apa yang ia sukai untuk dimiliki dan memberi kehidupan yang lebih baik. (Walmart, 2011). Dengan menurunkan margin penjualan. Dilihat kasat mata, sepertinya keuntungan yang diperoleh sedikit, namun walaupun keuntungan dari satu item barang sedikit, tapi apabila kuantitas pembelian terhadap barang tersebut banyak, perputaran inventory barang adalah sehat.

2.                   Strategi Penyerangan

Mengalahkan lawan-lawan bisnisnya, Wal-Mart melakukan serangan berupa ekspansi ke dunia retail internasional. Kekuatan Wal-Mart sangat besar dari keuntungan yang didapatnya di negara asalnya Amerika, membuat Wal-Mart sanggup melebarkan sayap usahanya hingga ke 15 negara di penjuru dunia. Dengan menyebarnya toko-toko di bawah bendera Walmart, tentu saja Walmart telah melangkah lebih dulu di banding saingan-saingan bisnisnya dalam meraih hati pelanggan. Hal ini tentu akan sangat menentukan kemenangan telak Wal-Mart dari saingan-saingan bisnisnya seperti Carrefour dari Perancis. Target utamanya adalah pasar yaitu pelanggan setia yang menyebar di 15 negara di dunia. Tentu saja ekspansi Walmart ke negara-negara lain telah melewati 5 taktik untuk menang, yaitu, pengukuran jarak, estimasi, perhitungan, perbandingan, perencanaan kemenangan.
Hal ini juga yang akan dilakukan Wal-Mart di Indonesia. Wal-Mart membidik hypermart sebagai retail terbesar yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan sayap usahanya di Indonesia. Dengan berbagai keuntungan, satu, Hypermart adalah retail terbesar milik Indonesia merupakan pintu masuk ke pasar pelanggan di Indonesia, jika Hypermart sampai jatuh ke tangan Wal-Mart, maka tidak ada saingan utama lagi dari Indonesia. Ditambah lagi Hypermart telah lama menggunakan strategi yang sama dalam mengembangkan sayap usahanya di seluruh Indonesia. Tentu akan sangat mudah bagi Wal-Mart untuk melakukan ekspansi pasar pelanggan tetap di Indonesia. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi peretail-peretail kecil di Indonesia. Dalam hal ini strategi pengepungan pasar pelanggan loyal dari strategi Sun Tzu digunakan Wal-Mart.

3.                   Dispotition Strategy (Strategi Untuk Tidak Ambil Posisi Stagnan)

Di awal tahun 2000an, Wal-Mart pernah hadir di Indonesia, tepatnya di daerah Karawaci Tangerang, namun toko ini tidak mendapat sukses karena ada Hypermart di tempat yang sama, Wal-Mart segera menyadari hal ini, tidak berapa lama Wal-Mart melakukan tutup toko di Indonesia. Hal ini sesuai dengan strategi Sun Tzu, apabila tidak yakin menang di Indonesia, maka tetaplah bertahan di negara yang sudah pasti menorehkan kemenangan. Untuk apa memaksakan sesuatu jika hanya mendapat kekalahan. Ini adalah salah satu contoh dispotition yang dilakukan Wal-Mart.

4.                   Strategi Energi Potensial

Sun Tzu dalam Art of War mengatakan, “Pengelolaan pasukan yang besar sama saja dengan pengelolaan pasukan kecil. Masalahnya hanya pada pembagian jumlah dan fungsi” dan “Untuk meyakinkan diri bahwa pasukan kita dapat menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan, gunakan serangan langsung dan tidak langsung”.
Dalam mempraktekkan strategi ini, Wal-Mart melakukan penerimaan dan penghargaan kepada karyawan-karyawan setianya. Wal-Mart memperlakukan dengan hormat karyawan-karyawan setianya dengan gaji dan bonus yang baik. Karyawan-karyawan juga di fungsikan sesuai dengan formasinya masing-masing agar kekuatan dalam tubuh Wal-Mart lebih fokus dan terkelola dengan baik.
Dalam menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan, Wal-Mart menggunakan fasilitas Club Member dalam mempertahankan kesetiaan pelanggan agar tetap belanja di tokonya, meski toko lain menawarkan persaingan harga yang lebih menarik.

5.                   Strategi Kehebohan (Fray)

Wal-Mart menciptakan suatu terobosan baru dalam dunia bisnis retail dan baru pertama kali digunakan di dunia, yaitu pemanfaatan IT untuk industri retail. Kemajuan IT-nya digunakan untuk keseluruhan supply chain, baik dalam pengawasan stok dan distribusi. Bahkan CIO Wal-Mart Stores Inc., Linda Dillman, mengumumkan bahwa pada Januari 2005 keseratus pemasoknya disyaratkan menerapkan tag radio frequency identification (RFID) pada seluruh pallet dan dus yang mereka kirim ke pusat-pusat distribusi dan toko-toko Wal-Mart. Hal ini membuktikan bahwa kemajuan IT dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Wal-Mart, karena RFID dengan teknologi nirkabel ini memungkinkan mengidentifikasi dan melacak barang di sepanjang supply chain secara otomatis. (Yuwono, Arief, 2009).

 6.                   Strategi Sumber Daya Manusia 

Berdasarkan strategi Sun Tzu, ada 9 sifat manusia yang harus diubah agar dapat memenangkan peperangan. Dalam bisnis retail, sudah dapat dipastikan Wal-Mart memiliki sumber daya manusia yang handal dalam menggerakkan bisnis retailnya agar semakin berkembang di seluruh dunia.

7.                   Strategi Gerakan (On March)

Wal-Mart benar-benar tidak mau sampai ketinggalan dengan lawan bisnisnya. Sedapat mungkin Wal-Mart harus dapat memprediksi langkah apa yang akan dilakukan lawan bisnisnya. Sehingga sebelum lawan bisnisnya melakukan hal tersebut, Wal-Mart telah memulainya.
Sebagai contoh, pada perhelatan akbar Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan. Para pebisnis yang mencari tuah dari hajatan empat tahun sekali ini kian serius menyiapkan diri. Wal-Mart menyiapkan langkah antisipasi bila terjadi lonjakan penjualan di jaringan tokonya di seluruh dunia. Wal-Mart memprediksi, pemasukan toko di negara yang berlaga pada Piala Dunia bisa naik 2 persen-4 persen. Bila negara itu masuk babak semifinal, omzetnya naik lagi 1 persen-2 persen. "Ini even televisi, segala hal yang berhubungan dengan TV mulai dari makanan, minuman, peralatan TV, sofa, dan lainnya bakal laku," tukas Rick Bendel Chief Marketing Officer Wal-Mart. Wal-Mart melihat kerjasamanya dengan federasi sepakbola dunia (FIFA) di Piala Dunia 2010 ini sangat menguntungkan. Bendel mengaku bangga karena justru FIFA yang mendekati Wal-Mart. "Artinya, banyak pihak yang menganggap Wal-Mart sebagai mitra yang cocok," katanya. Mengalahkan saingan bisnisnya Tesco Plc dari Inggris. (Kompas, 2010)

 8.                   Strategi Pemimpin Sebagai Ujung Tombak Bisnis

Dalam hal ini panglima perang dalam Wal-Mart saya sebutkan adalah Sam Walton, pendiri perusahaan ini. Bisnis Wal-Mart Inc tidak lepas dari kejeniusan Sam Walton. Sebab, di tangan alumnus Universitas Missouri, Columbia, inilah gurita ritel global betul-betul meraksasa. Bermula dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun pada perusahaan ritel Sears Robuck dan JC Penney, Walton memulai langkah bisnisnya. (Okezone, 2008). Dengan konsep low-cost leadership-nya, perusahaan retail ini telah tumbuh menjadi perusahaan yang paling mengagumkan di seluruh dunia.  
Pada strategi Sun Tzu mengatakan, panglima perang yang cakap harus meninggalkan nama baik. Demikian pula yang dilakukan oleh Sam Walton, agar namanya dan nama perusahaannya selalu dikenal masyarakat di seluruh dunia, Sam mendirikan The Walmart Foundation. Dalam aktifitas filantropinya, Walmart membantu mengurangi angka kelaparan di Amerika sebanyak $2 juta berbentuk uang dan barang. Selain itu, Walmart foundation juga membantu masyarakat Jepang pasca gempa bumi dan tsunami yang melanda beberapa waktu lalu sebanyak $5 juta berbentuk uang dan barang. (Walmart, 2011)

9.                   Strategi Nine Kinds of Ground

Pemimpin-pemimpin yang bekerja di perusahaan retail terbesar di dunia ini sudah barang tentu memiliki anak buah-anak buah yang loyal. Karena berdasarkan situs resmi www.walmartstore.com, Wal-Mart Stores Inc sangat menghormati kinerja karyawan-karyawannya. Karena, bagi perusahaan, penting baginya untuk dapat meningkatkan kerjasama antar karyawan dengan karyawan, karyawan dengan pimpinan. Agar terjadi hubungan selaras dan menyenangkan pada saat bekerja.

 10.               Strategi Mata-mata

Tidak perlu dipungkiri, kehadiran mata-mata dalam memenuhi kebutuhan informasi terhadapa apa yang akan dan sedang dilakukan oleh lawan bisnis adalah penting. Perusahaan kecil dan besar pasti memiliki mata-mata. Walau mereka mengistilahkan mata-mata ini dengan julukan yang berbeda-beda. Mata-mata menurut Sun Tzu dapat berasal dari lokal. Di jaman saat ini, yang dimaksud dengan mata-mata lokal biasanya adalah teman yang bekerja di perusahaan saingan. Tentu saja, Wal-Mart menurut  saya, pasti memiliki mata-mata yang bekerja di perusahaan saingannya. Meski tidak ada data otentik mengenai hal ini, bagaimanapun ini adalah suatu rahasia perusahaan, namun berdasarkan pengalaman saya yang telah 4 tahun bekerja di bisnis retail. Rasanya hampir mustahil apabila perusahaan nomor satu di dunia seperti Wal-Mart tidak memiliki mata-mata.     

 KESIMPULAN

            Dari uraian tentang adakah strategi Sun Tzu dibalik kesuksesan Wal-Mart Stores Inc di dunia? Telah membuktikan, bahwasanya Sun Tzu dengan “Art of War” miliknya telah mampu menembus jaman hingga masa kini. Membantu pebisnis-pebisnis di jaman sekarang untuk lebih berfikir strategis sebelum melakukan persaingan di dunia bisnis, khususnya di bisnis retail yang sedang penulis bahas.
            Dengan 10 strategi Sun Tzu dan John Minford, pebisnis retail pemula juga dapat menerapinya jika ingin usaha bisnisnya sukses seperti Wal-Mart Stores Inc. Pengalaman dan kepiawaian pemimpin adalah hal terpenting karena di tangan pemimpin yang handal dan cakap sebuah pertempuran maupun kompetisi dapat dimenangkan.
Terbukti Sam Walton telah berhasil memimpin perusahaan yang didirikannya sejak 1962 ini telah menggunakan “The Art of War” Sun Tzu dalam mengembangkan bisnis retailnya hingga menjadi perusahaan terbaik di seluruh dunia hingga saat ini menurut versi majalah Fortune.
            Kesuksesan Wal-Mart Stores Inc ini diharapkan dapat membawa semangat motivasi bagi generasi muda untuk lebih menarik diri mempelajari ilmu-ilmu strategi, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan akan muncul interpreneur-interpreneur baru di dunia ini seperti Sam Walton.

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment