Bisnis retail adalah bisnis yang tidak asing lagi dalam
kehidupan manusia sehari-hari karena hampir semua kegiatan bisnis disekitar
kehidupan kita adalah bisnis retail. Dimulai dari warung kopi, toko roti, toko
obat, minimarket hingga hypermarket adalah bentuk bisnis retail. Sekecil dan sebesar
apapun skala bisnis retail, kekuatan bisnisnya adalah pada pelanggan (customer). Bisnis retail memerlukan
pelanggan loyal untuk datang berbelanja ke tokonya agar bisnis ini tetap hidup
dan tumbuh kembang bahkan mendunia dalam jangka panjang.
Persaingan bisnis retail dewasa ini dapat diibaratkan seperti
perang pada zaman Sun Tzu, terlalu banyak persaingan dan sulit dibendung kuantitasnya
karena bisnis ini adalah bentuk usaha yang sudah ada disepanjang jaman, semua
orang tanpa membedakan kelas sosialnya pasti membutuhkan sesuatu untuk
dikonsumsi yang hanya dapat disediakan oleh bisnis ini. Salah satu sisi ada customer yang memerlukan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan di sisi lain ada pebisnis retail yang
menjual barang dan jasa untuk meraih keuntungan atau laba. Para pebisnis retail
sangat menginginkan bisnisnya dapat melebar ke seluruh wilayah tempat dia
tinggal hingga ke kancah internasional. Namun persaingan yang semakin ketat
pada bisnis retail khususnya pada modern retail, memaksa para pebisnis retail
agar memiliki sebuah strategi jitu untuk mengembangkan bisnis ini agar semakin
eksis, mengglobal dan menguntungkan sepanjang masa. Oleh karena itu sangat
penting untuk dipelajari, strategi apa yang layak diimplementasikan pada bisnis
retail.
Kabar terbaru dari perusahaan retail terbesar di dunia, Wal-Mart Stores Inc, perusahaan ini
akan membeli bisnis retail Hypermart milik Matahari, Indonesia. Hypermart ini
akan dibeli sesuai kesepakatan senilai hingga US$1 miliar. Matahari akan menjual Hypermart yang
merupakan pengecer terbesar kedua di Indonesia setelah PT Carrefour Indonesia. (Mediaonlinenews, 2011). Kabar dari
media bisnis ini cukup menghentakkan dunia bisnis di Indonesia. Berbeda dengan
Carrefour yang berasal dari Perancis, Hypermart sepenuhnya adalah milik
Indonesia. Lantas siapakah Wal-Mart
Stores Inc? Adakah strategi Sun Tzu dibalik kesuksesan bisnis retail Wal-Mart
Stores Inc?
BISNIS RETAIL WALMART STORES INC
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu
"Retailer" yang berarti "memotong menjadi kecil kecil"
(Risch, 1991 ). Retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung
mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan
organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi (Gilbert,
2003). Retail merupakan tahapan terakhir dalam saluran distribusi barang.
Retail juga berarti penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan konsumsi. Jadi
pada intinya pengertian retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan
pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan.
Wal-Mart Stores Inc adalah perusahaan bisnis retail terbesar
di dunia dari Amerika. Walmart didirikan pada tahun 1962, dengan pembukaan toko
diskon Walmart pertama di Rogers, Arkansas. Perusahaan ini didirikan sebagai
Wal-Mart Stores, Inc, pada 31 Oktober 1969 oleh Sam Walton. Saham perusahaan
mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun 1970 dan terdaftar pada New York
Stock Exchange dua tahun kemudian. Perusahaan tumbuh 276 toko di 11 negara pada
akhir dekade. Pada tahun 1983, perusahaan membuka pertama Sam’s Club
keanggotaan gudang dan pada tahun 1988 membuka Supercenter pertama. Menampilkan
toko yang lengkap di samping barang dagangan umum. Dengan program ini, keuntungan
Walmart dari penjualan meningkat dari $ 1 milyar menjadi $ 26 milyar. Wal-Mart
menjadi sebuah perusahaan internasional pada tahun 1991 ketika pertama kali
membuka Sam’s Club di dekat Mexico City.
Saat ini Wal-Mart Stores Inc telah berkembang dengan sangat
pesat dan maju, Wal-Mart telah mengembangkan sayapnya hingga memiliki 9005 toko
dan klub keanggotaan, 2,1 juta karyawan di 15 negara di dunia dan melayani
kurang lebih 176 juta pelanggan dalam setahun terakhir. (Walmart stores, 2011)
Sungguh perusahaan yang luar biasa, Fortune 2010 mengukuhkan
Wal-Mart Stores Inc sebagai peringkat 1 dalam 500 perusahaan terbesar di
seluruh dunia dengan $408,214 juta. Mengalahkan ExxonMobil di peringkat 3.
(CNNMoney, 2011). Hal tersebut tentu tidak lepas dari strategi klasik Sun Tzu yang
masih relevan digunakan oleh Wal-Mart Stores Inc dalam mengembangkan gurita
bisnisnya di dunia.
WHAT IS SUN TZU STRATEGY?
Sun Tzu adalah penduduk asli Qi. Ia menulis Art of War (seni
perang) 2500 tahun yang lalu, saat itu yang menjadi kaisar di Wu adalah He Lu.
Kaisar Wu sangat terkesan dengan apa yang ditulis oleh Sun Tzu. Pada tahun 506
SM, Sun Tzu memimpin 5 ekspedisi untuk melawan negara Chu, sebab Chu menganggap
Wu sebagai daerah jajahan. Sun Tzu dapat mengalahkan tentara Chu bahkan
mendesaknya hingga sampai ke ibukota Chu, Ying Du. Lalu setelah itu, selama
hamper 20 tahun, tentara Wu terus-menerus dapat meraih kemenangan melawan negara-negara
tetangganya, seperti Qin dan Yae. (Tan, 2011)
Sun Tzu di dalam bukunya yang berjudul “The Art of War” yang ditafsirkan oleh Minford terdapat 10 jenis strategi, yaitu:
1.
Making of Plans (Perencanaan)
Sebelumnya ada lima faktor dasar yang harus dipahami
terlebih dahulu, yaitu:
1.1
The
way (Cara). Harus satu pikiran, satu tujuan, satu aturan. Hidup dan mati
demi terwujudnya tujuan tersebut. Dan tidak boleh ada keraguan.
1.2
Heaven
(Surga). Keseimbangan. Ada baik dan jahat, ada dingin dan panas, perputaran
musim.\
1.3
Earth (Bumi). Ada jarak, ada hidup, ada mati.
1.4
Command (Perintah). Kebijaksanaan, integritas, belas
kasih, berani, tegas
1.5
Discipline (Disiplin). Organisasi, rangkaian perintah dan pengawasan belanja.
Semua komandan atau pemimpin perang harus
memiliki kelima fundamental di atas, kalau tidak, hanya aka nada kekalahan
baginya. Yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan adalah bagaimana
caranya? Adakah kemampuan/kecakapan? Yang mana yang dipilih, bumi atau
langit/surga? Apakah efektif? Yang mana yang paling kuat? Yang mana yang paling
mudah diatur? Adakah penghargaan dan
hukuman?
2.
Strategi
Offensive (Strategi Penyerangan)
Dalam perang, ambil yang terbaik seperti
pasukan dan rezim dengan utuh. Yang bukan kemenangan sempurna adalah tidak
selalu menang di setiap pertempuran, yang merupakan kemenangan sempurna adalah
apabila dapat meraih kemenangan tanpa bertempur. Perang besar adalah perang
melawan strategi penyerangan itu sendiri. Kebodohan dalam perang adalah
menyerang kota.dan serangan yang berlarut-larut. Dalam perang, jika memiliki
kekuatan 10 : 1 maka kepung dan serang, kekuatan 5 : 1
maka pecahkan lalu serang, jika kekuatan 2 ; 1 maka serang dari 2 arah, apabila
kekuatan 1 ; 1 maka serang duluan habis-habisan sampai akhir.
Dan selain mengetahui kekuatan lawan
maupun kekuatan diri sendiri, penting juga mengetahui 5 cara untuk menang, yaitu tahu kapan harus berperang dan tidak, mengerti bagaimana menggunakan pasukan
dalam jumlah kecil dan besar, memiliki perwira yang mampu merebut simpati
dan dukungan rakyat, siap untuk hal-hal yang tak terduga, serta memiliki jenderal yang cakap dan bebas dari campur tangan pemerintah.
Apabila anda tidak yakin menang, maka pasanglah
strategi bertahan. Namun apabila anda melihat musuh ragu-ragu maka seranglah.
Ada 5 taktik untuk menang, yaitu pengukuran jarak, estimasi, perhitungan, perbandingan,
perencanaan kemenangan. Selain itu, karena perang adalah sebuah bentuk konfrontasi
langsung, maka diperlukan adanya manuver-manuver baik secara langsung
maupn tidak langsung dan inisiatif-inisiatif
seperti penempatan posisi yang fleksibel serta manuver-manuver untuk menjatuhkan mental
lawan.
3.
Forms
and Dispositions (Bentuk dan Tidak Posisi)
Memiliki
pengetahuan ksatria kapan harus bertahan dan kapan harus menyerang.
4.
Potential
Energy (Energi Potensial)
Dapat
mengetahui pasti kelemahan dan kekuatan diri. Dapat mengatur dengan baik
berdasarkan fungsi dan formasi prajurit. Dan dapat menahan serangan musuh tanpa
menderita kekalahan dengan menggunakan serangan langsung maupun tidak langsung.
5.
The Fray (Kehebohan)
Buat kekacauan dengan strategi tipu muslihat dengan menggunakan 6 elemen alam, yaitu dengan angin, hutan, api, gunung,
kegelapan, petir.
6.
The
Nine
Changes (9 Perubahan)
Ada
9 sifat yang harus diubah oleh seorang pemimpin, yaitu sembrono, pengecut,
temperamen tinggi, pemalu, terlalu peduli dan baik sama orang lain, membuat
kesalahan berkali-kali, jika pasukan kalah jangan diterus-teruskan, dan yang
terakhir banyak pertimbangan.
7.
On The March (Gerakan)
Pentingnya dapat membaca gerakan musuh
adalah salah satu strategi dalam memenangkan suatu peperangan. Arti gerakan
tersebut menurut Sun Tzu adalah sebagai berikut:
7.1
Ketika
persiapan musuh meningkat, maka itu adalah tanda akan datangnya serangan.
7.2
Ketika musuh
menantang untuk menyerang, berarti mereka cemas akan gerak lawan dan
kemungkinan akan mundur,
7.3
Ketika musuh
dikirim dengan pujian di mulut mereka berarti musuh ingin melakukan gencatan
senjata atau damai.
7.4
Ketika musuh memberi banyak hadiah, tanda musuh
depresi.
7.5
Ketika musuh memberi banyak hukuman, tanda musuh merasa
lelah.
7.6
Perintah konsisten dan efektif mengilhami kepatuhan,
sedangkan perintah yang tidak konsisten dan tidak efektif mengilhami
pembangkangan.
Dengan mengetahui arti gerakan musuh,
akan mempermudah kita dalam mengantisipasi gerakan musuh selanjutnya dan
mempersiapkan langkah apa yang akan kita lakukan selanjutnya untuk memenangkan
peperangan.
8.
Forms
of Terrain (Bentuk dari Dataran)
Panglima perang atau pemimpin yang cakap harus
tinggalkan nama baik., dia menghormati pasukannya, namun jika dia murah hati
tetapi tidak memerintah, jika dia kacau dia juga tidak dapat memerintah.
9.
The
Nine Kinds of Ground (9 Macam Dasar)
Pemimpin
harus ada untuk menjaga pasukannya, menjadi matanya dan menjadi telinganya. Dia
mengubah jalannya dan mengubah rencananya untuk berjaga-jaga pada musuh. Dia
memimpin jalannya peperangan.
10.
Espionage
(Mata-mata)
Ada lima jenis mata-mata menurut Sun Tzu, yaitu lokal, internal, ganda, mati, hidup.
STRATEGI SUN TZU WAL-MART STORES INC
Ada beberapa strategi klasik Sun Tzu yang digunakan Sam
Walton sebagai dasar strategi modern bisnis sebelum mendirikan raksasa bisnis
retailnya yang turut mensukseskan Wal-Mart Stores Inc menjadi peretail nomor
satu di dunia, yaitu:
1.
Strategi Perencanaan
Di dalam autobiografinya, Sam Walton berkata, "beri
pelangganmu apa yang mereka inginkan. Jika kamu berpikir dari sudut pandang
pelanggan tentang hal itu, maka kamu akan lakukan apapun seperti memberi
kelengkapan bermacam-macam barang yang berkualitas, harga yang semurah mungkin,
garansi kepuasan, keramahan, pelayanan pengetahuan, waktu yang sangat baik, dan
pengalaman belanja yang menyenangkan. Kamu akan mencintai sebuah toko yang
memberimu kelebihan-kelebihan yang tak terduga, dan kamu akan membenci toko
yang memberimu ketidaknyamanan pada waktu berbelanja. "(Walmart stores,
2011)
Dari
kata-kata Sam Walton tersebut tidak dipungkiri, sasaran utama Walmart adalah pelanggan.
Kepuasan pelanggan adalah rencana awalnya. Karena hidup mati bisnis retail
adalah pada kekuatan pelanggan setia. Untuk itu, Walmart membuat terobosan baru
yang pada kala itu belum ada yang terpikir untuk melakukannya, yaitu membuat Club Member pada tahun 1983. Fungsi
member ini adalah untuk menjaring dan mengikat pelanggan agar terus setia
berbelanja di Walmart, tentu saja dengan fasilitas-fasilitas tambahan yang
diberikan oleh Walmart.
Konsep awal dibangunnya
bisnis retail ini oleh Sam adalah low-cost
leadership. Pengertiannya adalah Walmart menyediakan barang-barang
berkualitas dan memiliki merk dagang kuat namun dengan harga murah. Kekuatan
Walmart ada pada harga, membuat toko ini biasa disebut toko diskon. Sam Walton berkata, “Jika kita bekerjasama,
kita akan menurunkan biaya hidup orang banyak, kita akan memberi dunia sebuah
kesempatan untuk melihat apa yang ia sukai untuk dimiliki dan memberi kehidupan
yang lebih baik. (Walmart, 2011). Dengan menurunkan margin penjualan.
Dilihat kasat mata, sepertinya keuntungan yang diperoleh sedikit, namun walaupun
keuntungan dari satu item barang sedikit, tapi apabila kuantitas pembelian
terhadap barang tersebut banyak, perputaran inventory barang adalah sehat.
2.
Strategi Penyerangan
Mengalahkan lawan-lawan bisnisnya, Wal-Mart melakukan
serangan berupa ekspansi ke dunia retail internasional. Kekuatan Wal-Mart
sangat besar dari keuntungan yang didapatnya di negara asalnya Amerika, membuat
Wal-Mart sanggup melebarkan sayap usahanya hingga ke 15 negara di penjuru
dunia. Dengan menyebarnya toko-toko di bawah bendera Walmart, tentu saja
Walmart telah melangkah lebih dulu di banding saingan-saingan bisnisnya dalam
meraih hati pelanggan. Hal ini tentu akan sangat menentukan kemenangan telak
Wal-Mart dari saingan-saingan bisnisnya seperti Carrefour dari Perancis. Target
utamanya adalah pasar yaitu pelanggan setia yang menyebar di 15 negara di dunia.
Tentu saja ekspansi Walmart ke negara-negara lain telah melewati 5 taktik untuk
menang, yaitu, pengukuran jarak, estimasi, perhitungan, perbandingan,
perencanaan kemenangan.
Hal ini juga yang akan dilakukan Wal-Mart di Indonesia.
Wal-Mart membidik hypermart sebagai retail terbesar yang dimiliki Indonesia
untuk mengembangkan sayap usahanya di Indonesia. Dengan berbagai keuntungan,
satu, Hypermart adalah retail terbesar milik Indonesia merupakan pintu masuk ke
pasar pelanggan di Indonesia, jika Hypermart sampai jatuh ke tangan Wal-Mart,
maka tidak ada saingan utama lagi dari Indonesia. Ditambah lagi Hypermart telah
lama menggunakan strategi yang sama dalam mengembangkan sayap usahanya di
seluruh Indonesia. Tentu akan sangat mudah bagi Wal-Mart untuk melakukan
ekspansi pasar pelanggan tetap di Indonesia. Tentu saja hal ini akan berdampak
buruk bagi peretail-peretail kecil di Indonesia. Dalam hal ini strategi
pengepungan pasar pelanggan loyal dari strategi Sun Tzu digunakan Wal-Mart.
3.
Dispotition Strategy
(Strategi Untuk Tidak Ambil Posisi Stagnan)
Di awal tahun 2000an, Wal-Mart pernah hadir di Indonesia,
tepatnya di daerah Karawaci Tangerang, namun toko ini tidak mendapat sukses
karena ada Hypermart di tempat yang sama, Wal-Mart segera menyadari hal ini,
tidak berapa lama Wal-Mart melakukan tutup toko di Indonesia. Hal ini sesuai
dengan strategi Sun Tzu, apabila tidak yakin menang di Indonesia, maka tetaplah
bertahan di negara yang sudah pasti menorehkan kemenangan. Untuk apa memaksakan
sesuatu jika hanya mendapat kekalahan. Ini adalah salah satu contoh dispotition yang dilakukan Wal-Mart.
4.
Strategi Energi Potensial
Sun Tzu dalam Art of War mengatakan, “Pengelolaan pasukan
yang besar sama saja dengan pengelolaan pasukan kecil. Masalahnya hanya pada
pembagian jumlah dan fungsi” dan “Untuk meyakinkan diri bahwa pasukan kita
dapat menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan, gunakan serangan
langsung dan tidak langsung”.
Dalam mempraktekkan strategi ini, Wal-Mart melakukan
penerimaan dan penghargaan kepada karyawan-karyawan setianya. Wal-Mart
memperlakukan dengan hormat karyawan-karyawan setianya dengan gaji dan bonus
yang baik. Karyawan-karyawan juga di fungsikan sesuai dengan formasinya
masing-masing agar kekuatan dalam tubuh Wal-Mart lebih fokus dan terkelola
dengan baik.
Dalam menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan,
Wal-Mart menggunakan fasilitas Club Member dalam mempertahankan kesetiaan
pelanggan agar tetap belanja di tokonya, meski toko lain menawarkan persaingan
harga yang lebih menarik.
5.
Strategi Kehebohan (Fray)
Wal-Mart menciptakan suatu terobosan baru dalam dunia bisnis
retail dan baru pertama kali digunakan di dunia, yaitu pemanfaatan IT untuk
industri retail. Kemajuan IT-nya digunakan untuk keseluruhan supply chain, baik dalam pengawasan stok
dan distribusi. Bahkan CIO Wal-Mart Stores Inc., Linda Dillman, mengumumkan
bahwa pada Januari 2005 keseratus pemasoknya disyaratkan menerapkan tag radio
frequency identification (RFID) pada seluruh pallet dan dus yang mereka kirim
ke pusat-pusat distribusi dan toko-toko Wal-Mart. Hal ini membuktikan bahwa
kemajuan IT dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Wal-Mart, karena RFID dengan
teknologi nirkabel ini memungkinkan mengidentifikasi dan melacak barang di
sepanjang supply chain secara otomatis. (Yuwono, Arief, 2009).
6.
Strategi Sumber Daya Manusia
Berdasarkan strategi Sun Tzu, ada 9 sifat manusia yang harus
diubah agar dapat memenangkan peperangan. Dalam bisnis retail, sudah dapat
dipastikan Wal-Mart memiliki sumber daya manusia yang handal dalam menggerakkan
bisnis retailnya agar semakin berkembang di seluruh dunia.
7.
Strategi Gerakan (On March)
Wal-Mart benar-benar tidak mau sampai ketinggalan dengan
lawan bisnisnya. Sedapat mungkin Wal-Mart harus dapat memprediksi langkah apa
yang akan dilakukan lawan bisnisnya. Sehingga sebelum lawan bisnisnya melakukan
hal tersebut, Wal-Mart telah memulainya.
Sebagai contoh, pada perhelatan akbar Piala Dunia FIFA 2010
di Afrika Selatan. Para pebisnis yang mencari tuah dari hajatan empat tahun
sekali ini kian serius menyiapkan diri. Wal-Mart menyiapkan langkah antisipasi
bila terjadi lonjakan penjualan di jaringan tokonya di seluruh dunia. Wal-Mart
memprediksi, pemasukan toko di negara yang berlaga pada Piala Dunia bisa naik 2
persen-4 persen. Bila negara itu masuk babak semifinal, omzetnya naik lagi 1
persen-2 persen. "Ini even televisi, segala hal yang berhubungan dengan TV
mulai dari makanan, minuman, peralatan TV, sofa, dan lainnya bakal laku,"
tukas Rick Bendel Chief Marketing Officer Wal-Mart. Wal-Mart melihat
kerjasamanya dengan federasi sepakbola dunia (FIFA) di Piala Dunia 2010 ini
sangat menguntungkan. Bendel mengaku bangga karena justru FIFA yang mendekati
Wal-Mart. "Artinya, banyak pihak yang menganggap Wal-Mart sebagai mitra
yang cocok," katanya. Mengalahkan saingan bisnisnya Tesco Plc dari
Inggris. (Kompas, 2010)
8.
Strategi Pemimpin Sebagai Ujung Tombak Bisnis
Dalam hal ini panglima perang dalam Wal-Mart saya sebutkan
adalah Sam Walton, pendiri perusahaan ini. Bisnis Wal-Mart Inc tidak
lepas dari kejeniusan Sam Walton. Sebab, di tangan alumnus Universitas
Missouri, Columbia, inilah gurita ritel global betul-betul meraksasa. Bermula
dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun pada perusahaan ritel Sears Robuck
dan JC Penney, Walton memulai langkah bisnisnya. (Okezone, 2008). Dengan konsep
low-cost leadership-nya, perusahaan
retail ini telah tumbuh menjadi perusahaan yang paling mengagumkan di seluruh
dunia.
Pada strategi Sun Tzu mengatakan, panglima perang yang cakap
harus meninggalkan nama baik. Demikian pula yang dilakukan oleh Sam Walton,
agar namanya dan nama perusahaannya selalu dikenal masyarakat di seluruh dunia,
Sam mendirikan The Walmart Foundation.
Dalam aktifitas filantropinya, Walmart membantu mengurangi angka kelaparan di
Amerika sebanyak $2 juta berbentuk uang
dan barang. Selain itu, Walmart foundation juga membantu masyarakat Jepang
pasca gempa bumi dan tsunami yang melanda beberapa waktu lalu sebanyak
$5 juta berbentuk uang dan barang. (Walmart, 2011)
9.
Strategi Nine Kinds of Ground
Pemimpin-pemimpin yang bekerja di perusahaan retail terbesar
di dunia ini sudah barang tentu memiliki anak buah-anak buah yang loyal. Karena
berdasarkan situs resmi www.walmartstore.com,
Wal-Mart Stores Inc sangat menghormati kinerja karyawan-karyawannya. Karena,
bagi perusahaan, penting baginya untuk dapat meningkatkan kerjasama antar
karyawan dengan karyawan, karyawan dengan pimpinan. Agar terjadi hubungan
selaras dan menyenangkan pada saat bekerja.
10.
Strategi Mata-mata
Tidak perlu dipungkiri, kehadiran mata-mata dalam memenuhi
kebutuhan informasi terhadapa apa yang akan dan sedang dilakukan oleh lawan
bisnis adalah penting. Perusahaan kecil dan besar pasti memiliki mata-mata.
Walau mereka mengistilahkan mata-mata ini dengan julukan yang berbeda-beda.
Mata-mata menurut Sun Tzu dapat berasal dari lokal. Di jaman saat ini, yang dimaksud
dengan mata-mata lokal biasanya adalah teman yang bekerja di perusahaan
saingan. Tentu saja, Wal-Mart menurut
saya, pasti memiliki mata-mata yang bekerja di perusahaan saingannya.
Meski tidak ada data otentik mengenai hal ini, bagaimanapun ini adalah suatu
rahasia perusahaan, namun berdasarkan pengalaman saya yang telah 4 tahun
bekerja di bisnis retail. Rasanya hampir mustahil apabila perusahaan nomor satu
di dunia seperti Wal-Mart tidak memiliki mata-mata.
KESIMPULAN
Dari
uraian tentang adakah strategi Sun Tzu dibalik kesuksesan Wal-Mart Stores Inc
di dunia? Telah membuktikan, bahwasanya Sun Tzu dengan “Art of War” miliknya
telah mampu menembus jaman hingga masa kini. Membantu pebisnis-pebisnis di
jaman sekarang untuk lebih berfikir strategis sebelum melakukan persaingan di
dunia bisnis, khususnya di bisnis retail yang sedang penulis bahas.
Dengan 10 strategi Sun Tzu dan John
Minford, pebisnis retail pemula juga dapat menerapinya jika ingin usaha
bisnisnya sukses seperti Wal-Mart Stores Inc. Pengalaman dan kepiawaian
pemimpin adalah hal terpenting karena di tangan pemimpin yang handal dan cakap
sebuah pertempuran maupun kompetisi dapat dimenangkan.
Terbukti Sam Walton telah berhasil memimpin perusahaan yang
didirikannya sejak 1962 ini telah menggunakan “The Art of War” Sun Tzu dalam
mengembangkan bisnis retailnya hingga menjadi perusahaan terbaik di seluruh
dunia hingga saat ini menurut versi majalah Fortune.
Kesuksesan Wal-Mart Stores Inc ini
diharapkan dapat membawa semangat motivasi bagi generasi muda untuk lebih
menarik diri mempelajari ilmu-ilmu strategi, sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan akan muncul
interpreneur-interpreneur baru di dunia ini seperti Sam Walton.
No comments:
Post a Comment