Di era ekonomi
baru seperti sekarang ini, dimana telah terjadi evolusi pada perkembangan
teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi, turut pula meningkatkan
perkembangan pada pola pikir dan gaya hidup masyarakat di dunia. Mengakibatkan
sifat konsumtif dan pola belanja masyarakat pun ikut berubah. Yaitu lebih
cenderung ke arah belanja sambil mencari hiburan bersama keluarga. Salah
satunya adalah belanja di shopping mall
yang serba nyaman dan modern. Dan pola ini telah menjadi trend di dunia
termasuk Indonesia.
Dengan
demikian memberi angin segar kepada pengusaha-pengusaha ritel untuk lebih
mengembangkan usaha-usahanya di mall-mall untuk lebih dapat memenuhi kebutuhan
dari pola belanja masyarakat tersebut. Dan dalam beberapa tahun terkahir ini,
industri ritel di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat.
Perusahaan-perusahaan ritel berlomba-lomba untuk dapat menguasai pasar bisnis mereka dengan keunggulan masing-masing dan
meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Kemudian tentu saja melahirkan
persaingan-persaingan yang ketat sebagai bagian dari tantangan baru di dunia
bisnis ritel ini.
Fenomena
tersebut mengharuskan pengusaha ritel agar dapat menerapkan sistem managemen yg
tepat. Work flow, merchandise flow, money
flow, employment adalah 4 unsur
pokok dalam managemen ritel yang harus dikelola dengan baik agar mendapatkan kesuksesan
dan keuntungan sebesar-besarnya. Namun ketika sistem managemen telah berjalan
dengan sangat baik, kendala berikutnya adalah banyak perusahaan ritel yang
tidak sanggup bertahan lama dalam keadaan sukses setelah melewati 3 generasi.
Ada yang mengalami penurunan dan bahkan ada juga yang lebih parah yaitu kebangkrutan.
RUMUSAN
MASALAH
Hal tersebut memunculkan suatu pertanyaan,
“bagaimana strategi managemen dalam
perusahaan retail agar perusahaan tersebut dapat terus bertahan dan semakin
sukses di tengah ketatnya persaingan?”
NANOTEKNOLOGI
Nanoteknologi
sendiri adalah suatu teknologi untuk manipulasi atom-atom dan molekul-molekul
atau teknologi mengenai action dan reaction antara atom dan molekul dalam
fenomena alam semesta. Yang selanjutnya, potensi dari tiap-tiap molekul yang
ada dikembangkan oleh nanoteknologi sehingga dapat dikelola menjadi bahan baku
sintetik, yang sesuai dengan kebutuhan beragam produk high-tech. Sebagai contoh nanoteknologi adalah atom-atom Hidrogen
(H) apabila digabungkan dengan oksigen (O2) akan menjadi molekul air
(H20) yang bersifat lunak.
Selain itu molekul-molekul dapat
berinteraksi satu dengan lainnya untuk menciptakan suatu rangkaian yang lebih
besar. Salah satunya adalah pada rangkaian DNA, yang tersusun oleh 4 jenis
molekul basa yang disebut Adenine
(A), Guanine (G), Cytosine (C), Thymine (T). Keempat jenis molekul basa ini dalam rangkaian DNA
pada sel makhluk hidup akan dapat memberikan informasi bagaimana sifat-sifat
makhluk hidup. Sehingga dengan nanoteknologi ini akan dapat membantu kita
mengetahui gejaala-gejala yang tidak beres yang dirasakan oleh makhluk hidup
melalui DNA dalam sel tubuhnya. Dengan
mengetahui hal tersebut, nanoteknologi membantu kita untuk melakukan
upaya-upaya pengobatan, misalnya dengan mengganti bagian yang rusak atau tidak
benar secara dini agar selalu sehat. (Watson dan Crick)
STRATEGI MANAGEMEN NANOTEKNOLOGI
Semua proses asosiasi dengan
pembuatan dan penerapan suatu keputusan dalam suatu perusahaan dapat disebut
managemen strategi. Sehingga maksudnya di sini adalah seorang pimpinan
perusahaan harus mampu membuat keputusan dalam usahanya memajukan perusahaan.
Strategi yang baik adalah strategi yang memikirkan aspek berikut ini:
1. Fit
the environment
2. Distinctiveness
3. Sustainability
(Haberberg,
2008)
Dari pembahasan di atas pemimpin
perusahaan diharuskan dapat membuat suatu strategi. Dan dalam pembahasan
mengenai interaksi atom, molekul dan peran nanoteknologi dalam mengatasi
masalah pada makhluk hidup ternyata mempunyai analogi yang sangat dekat dengan
managemen. Dalam managemen ada 4 unsur molekul sederhana yaitu action, person, duty dan material.
Managemen
nanoteknologi adalah suatu pemahaman managemen yang terinspirasi dari
nanoteknologi yang memungkinkan seluruh 4 molekul (action, person, duty dan material) dapat disintesakan seluruh
potensinya dalam pengawasan, pendayagunaan, pengendalian dan pengarahan suatu
perusahaan.
Hal ini berarti managemen
nanoteknologi dapat dimanfaatkan sebagai strategi managemen untuk membuat
kehidupan suatu perusahaan dapat berlangsung lama dan selalu sukses. Yaitu sebuah
strategi untuk dapat mengetahui secara dini setiap permasalahan dalam tubuh
perusahaan dan dapat segera memperbaikinya demi kelangsungan hidup perusahaan
yang sehat.
RETAIL
BUSINESS
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu
"Retailer" yang berarti "memotong menjadi kecil kecil"
(Risch, 1991 ). Retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung
mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan
organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi (Gilbert,
2003). Retail merupakan tahapan terakhir dalam saluran distribusi barang.
Retail juga berarti penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan konsumsi. Jadi
pada intinya pengertian retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan
pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan.
Bisnis retail adalah bisnis yang tidak asing lagi dalam
kehidupan manusia sehari-hari karena hampir semua kegiatan bisnis disekitar
kehidupan kita adalah bisnis retail. Dimulai dari warung kopi, toko roti, toko
obat, minimarket hingga hypermarket adalah bentuk bisnis retail. Sekecil dan
sebesar apapun skala bisnis retail, kekuatan bisnisnya adalah pada pelanggan (customer). Bisnis retail memerlukan
pelanggan loyal untuk datang berbelanja ke tokonya agar bisnis ini tetap hidup
dan tumbuh kembang bahkan mendunia dalam jangka panjang.
Persaingan bisnis retail dewasa ini dapat diibaratkan seperti
perang, terlalu banyak persaingan dan sulit dibendung kuantitasnya karena
bisnis ini adalah bentuk usaha yang sudah ada disepanjang jaman, semua orang
tanpa membedakan kelas sosialnya pasti membutuhkan sesuatu untuk dikonsumsi
yang hanya dapat disediakan oleh bisnis ini. Salah satu sisi ada customer yang memerlukan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan di sisi lain ada pebisnis retail yang
menjual barang dan jasa untuk meraih keuntungan atau laba.
STRATEGI
MANAGEMEN NANOTEKNOLOGI DALAM PERUSAHAAN RETAIL
Akibat persaingan yang semakin
ketat pada bisnis retail pada era ekonomi baru ini terutama sejak terjadinya
perubahan pada pola belanja masyarakat, memaksa pengusaha-pengusaha ritel untuk
membuat strategi managemen terhadap perusahaannya. Hal ini agar perusahaan
ritel tersebut dapat semakin eksis, mengglobal dan menguntungkan sepanjang
masa. Oleh karena itu sangat penting untuk dipelajari, strategi managemen yang
tepat untuk diaplikasikan oleh pengusaha dalam melangsungkan kehidupan perusahaan
ritelnya.
Strategi managemen yang tepat untuk
menjaga keberlangsungan kehidupan perusahaan ritel hingga di masa yang akan
datang adalah strategi managemen nanoteknologi. Manajemen department dan
supermarket intinya adalah mengenai work
flow yang berkaitan dengan merchandise
flow dan money flow yang
didasarkan pada tugas karyawan. Ke empat unsur tersebut di ibaratkan molekul
dalam tubuh perusahaan retail.
Dalam perusahaan retail, strategi
manajemen nanoteknologi dapat diterapkan untuk melakukan general chek up dan digitalisasi mengenai semua permasalahan dalam
tubuh perusahaan retail secara akurat terutama kaitannya dengan ke empat unsur
tersebut.
General
chek up ini yang terkadang lalai dilakukan oleh perusahaan
retail. Sehingga apabila tidak dilakukan usia perkembangan bisnis dapat
dipastikan tidak akan berumur panjang. General
chek up ini berupa evaluasi dan analisa kembali pergerakan aktifitas, uang,
merchandis dan karyawan dalam perusahaan retail. Misalnya menganalisakan
bagaimana pertumbuhan net sales di bulan yang sama di tahun lalu dengan net
sales di tahun sekarang. Apa ada kemajuan yang significant atau stagnan?
Apabila yang terjadi stagnan atau malah penurunan, perlu di adakannya analisa
mendalam, mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Apa mungkin karena ketersediaan barang yang
tidak lengkap? Atau sumber daya manusia (karyawan) yang tidak memenuhi standar customer service? Atau memang
daya beli masyarakat yang menurun? Analisa tersebut harus ditunjang dengan data
yang akurat. Oleh karena itu penting oleh perusahaan retail untuk memiliki
teknologi digitalisasi sebagai langkah berikutnya dari strategi managemen
nanoteknologi. Yaitu sistem software pada sistem merchandise (penjualan, harga, item-item barang), sistem inventory (jumlah harta dan ketersediaan
stok berdasarkan perhitungan sistem), sistem marketing (planogram, space
market, customer demand analisis) dan sistem financial accounting (cash, payable, receivable). Semua data pada
sistem ini adalah sebagai cara untuk melakukan analisa terhadap masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan retail. Sehingga bersama-bersama dapat dicari solusi
permasalahannya demi kelangsungan hidup perusahaan retail.
PROFIL PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK
28 Okt 1958 Pak Hari dan Bu Ana
mendirikan toko kelontong bernama “Micky Mouse” di Pasar Baru Jak-Pus.
1972 Menjadi pelopor Dept
Store pertama di Indonesia. Berubah nama menjadi De Zon.
1986 Dari Toko menjadi PT
MATAHARI PUTRA PRIMA
1992 PT MPP Go publik
menjadi PT MPP TBK. Menawarkan saham PT MATAHARI di bursa efek Jkt dan Sby.
1995 Dengan modal dari
masyarakat, perusahaan semakin bergerak luas, membangun supermarket selain dept
store. Memfokuskan bisnis dengan konsep “One Stop Shoping”.
1997 Terjadi krisis moneter.
Untuk menyelamatkan aset, perusahaan bergabung dengan PT Multipolar Lippo.
1999 Pemisahan organisasi
MDS & MSM
2000 Matahari
meluncurkan Matahari Club Card (MCC)
2002 Di bulan Agustus, Matahari melaunching Boston Pharmacy.
Special toko kesehatan & kecantikan.
2003 Perusahaan
fokus ke internal sumber daya dan pondasi perseroan. Lantas Matahari
Supermarket meluncurkan 2 format baru yaitu Market Place dan Cut Price.
2004 Perubahan
dari Market Place menjadi Hypermart. Pertama didirikan di Serpong. Dengan
slogan “Low Price and More”.
2007 Perubahan
dari Matahari Supermarket Cut Price menjadi Foodmart. Pertama didirikan di
Cilandak. Dengan slogan “Quality You Can Thrust”.
2009 Pemisahan
PT MDS dan PT MFB
2010 Mendapat
berbagai award untuk Hypermart
2011 Hingga
saat ini, PT Matahari telah memiliki, 53 Hypermart, 24 Foodmart dan 54 Boston.
STRATEGI
PADA MANAGEMEN PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK
Strategi managemen nanoteknologi telah digunakan pada managemen
perusahaan retail ternama di Indonesia yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk hingga
saat ini, sehingga meski telah di makan zaman, perusahaan ini tetap eksis di
Indonesia bahkan terus menerus berkembang dan sukses. Tidak mengherankan karena
penemu strategi managemen nanoteknologi ini adalah Dr. Mochtar Riyadi yang
memiliki PT Matahari Putra Prima Tbk. Beliau tidak saja menerapkan strategi ini
pada perusahaan retailnya ini saja tapi juga pada bisnis-bisnis beliau lainnya.
Strategi managemen beliau sangat banyak dam mumpuni, namun yang paling awam
untuk dipelajari adalah strategi nanoteknologi ini yang erat kaitannya dengan general chek up dan digitalisasi.
PT Matahari menerapkan strategi tersebut untuk meningkatkan
profit perusahaan dan keberlangsungan perusahaan. Sebagai contohnya, penerapan pada
PT Matahari Food Business miliknya yaitu Hypermart. Karena Hypermart telah
menjadi pusat perbelanjaan masyarakat modern dewasa ini. Hypermart menyediakan
fasilaitas belanja kebutuhan pokok sehari-hari dengan konsep modern dan sesuai
dengan perkembangan pola belanja masyarakat Indonesia.
Putra Prima Tbk (MPPA) melalui strategi ini mampu bertahan
hingga 5 dekade dan pada tahun 2010 berhasil membukukan penjualan kotor senilai
Rp 7,5 triliun hingga kuartal III-2010. "Hasil penjualan hingga kuartal
III mencerminkan keberhasilan implementasi strategi manajemen untuk
meningkatkan bisnis Hypermart dan menunjukkan prestasi yang berlanjut dari kuartal
H-2010," kata Presiden Direktur Matahari Benjamin Mailool dalam siaran
pers yang diterima Investor Daily di Jakarta, Selasa (2/11).
Adapun laba usaha perseroan juga naik Rp 80 miliar menjadi
Rp, 40 miliar dibandingkan, per Juni 2010 yang mencatat kerugian sebesar Rp 40
miliar. Sementara itu, Matahari membukukan laba kotor konsolidasi senilai Rp
1,5 triliun, atau dengan margin kotor sekitar 20,3% terhadap penjualan.
Kontribusi terbesar berasal dari bisnis makanan perseroan.
Manajemen perseroan menyatakan, pengedaran biaya yang terus
berlanjut telah berhasil menekan total biaya, yang hanya 19,8% dari total
penjualan hingga kuartal HI-2010 yakni Rp 1,5 triliun. Angka tersebut jauh
lebih rendah dibandingkan periode sama 2009 sekitar 22% dan semester 1-2010sebesar
22,4%. Karena itu, perseroan mampu mencatatkan laba operasional Rp 40 miliar
pada kuartal HI-2010.
Lebih lanjut perseroan menjelaskan bahwa Matahari Food
Business (MFB) telah menjadi pilar pertumbuhan. Divestasi Matahari Departement
Store (MDS) pada akhir kuartal 1-2010 telah menandai era baru dan menghasilkan
format baru bagi Matahari Putra Prima.
Strategi ini telah terbukti bergerak menuju ke arah yang
benar dan sukses. MFB dengan perusahaan Hypermart sebagai penggerak bisnis
utama mampu rae-ngontribusi sebesar Rp 5,6 triliun terhadap penjualan hingga
kuartal HI-2010. Hasil itu mencerminkan sekitar 17% kenaikan pada periode sama
tahun lalu, di mana pertumbuhan penjualan mencapai 12%. (MPPA, 2011)
KESIMPULAN
Strategi
nanoteknologi yang dikembangkan Dr Moctar Riyadi dalam konsep managemennya
telah berhasil beliau kembangkan pada perusahaannya sendiri. Dan perusahaan
retail tersebut telah mampu meraup keuntungan seperti yang diharapkan oleh para
pengusaha.
Bagaimanapun
harmonisasi antara work flow, money flow,
merchandise flow dan employment ini perlu di kembangkan, dan juga sangat
diperlukannya sistem pengawasan terhadap aktifitas mereka baik melalui analisa
data dari sistem digitalisasi maupun dari situasi dan kondisi perdagangan pada
saat itu.
Strategi
nanoteknologi dalam management ini pada hakikatnya adalah sebuah strategi untuk
dapat mengetahui secara dini setiap permasalahan dalam tubuh perusahaan dan
dapat segera memperbaikinya demi kelangsungan hidup perusahaan yang sehat.
Dan
PT Matahari Putra Prima Tbk telah membuktikan kesuksesan strategi tersebut demi
keberlangsungan hidupnya dan untuk terus meraup keuntungan yang menjadi idaman
setiap pengusaha retail.
No comments:
Post a Comment