Sunday, February 17, 2013

NANOTECHNOLOGY MANAGEMENT STRATEGY IN RETAIL COMPANY (CASE STUDY: PT Matahari Putra Prima TBK )



            Di era ekonomi baru seperti sekarang ini, dimana telah terjadi evolusi pada perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi, turut pula meningkatkan perkembangan pada pola pikir dan gaya hidup masyarakat di dunia. Mengakibatkan sifat konsumtif dan pola belanja masyarakat pun ikut berubah. Yaitu lebih cenderung ke arah belanja sambil mencari hiburan bersama keluarga. Salah satunya adalah belanja di shopping mall yang serba nyaman dan modern. Dan pola ini telah menjadi trend di dunia termasuk Indonesia.
            Dengan demikian memberi angin segar kepada pengusaha-pengusaha ritel untuk lebih mengembangkan usaha-usahanya di mall-mall untuk lebih dapat memenuhi kebutuhan dari pola belanja masyarakat tersebut. Dan dalam beberapa tahun terkahir ini, industri ritel di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat. Perusahaan-perusahaan ritel berlomba-lomba untuk dapat menguasai pasar bisnis  mereka dengan keunggulan masing-masing dan meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Kemudian tentu saja melahirkan persaingan-persaingan yang ketat sebagai bagian dari tantangan baru di dunia bisnis ritel ini.
            Fenomena tersebut mengharuskan pengusaha ritel agar dapat menerapkan sistem managemen yg tepat. Work flow, merchandise flow, money flow, employment adalah 4 unsur pokok dalam managemen ritel yang harus dikelola dengan baik agar mendapatkan kesuksesan dan keuntungan sebesar-besarnya. Namun ketika sistem managemen telah berjalan dengan sangat baik, kendala berikutnya adalah banyak perusahaan ritel yang tidak sanggup bertahan lama dalam keadaan sukses setelah melewati 3 generasi. Ada yang mengalami penurunan dan bahkan ada juga yang lebih parah yaitu  kebangkrutan.

RUMUSAN MASALAH
Hal tersebut memunculkan suatu pertanyaan, “bagaimana strategi managemen dalam perusahaan retail agar perusahaan tersebut dapat terus bertahan dan semakin sukses di tengah ketatnya persaingan?”




NANOTEKNOLOGI
            Nanoteknologi sendiri adalah suatu teknologi untuk manipulasi atom-atom dan molekul-molekul atau teknologi mengenai action dan reaction antara atom dan molekul dalam fenomena alam semesta. Yang selanjutnya, potensi dari tiap-tiap molekul yang ada dikembangkan oleh nanoteknologi sehingga dapat dikelola menjadi bahan baku sintetik, yang sesuai dengan kebutuhan beragam produk high-tech. Sebagai contoh nanoteknologi adalah atom-atom Hidrogen (H) apabila digabungkan dengan oksigen (O2) akan menjadi molekul air (H20) yang bersifat lunak.
Selain itu molekul-molekul dapat berinteraksi satu dengan lainnya untuk menciptakan suatu rangkaian yang lebih besar. Salah satunya adalah pada rangkaian DNA, yang tersusun oleh 4 jenis molekul basa yang disebut Adenine (A), Guanine (G), Cytosine (C), Thymine (T). Keempat jenis molekul basa ini dalam rangkaian DNA pada sel makhluk hidup akan dapat memberikan informasi bagaimana sifat-sifat makhluk hidup. Sehingga dengan nanoteknologi ini akan dapat membantu kita mengetahui gejaala-gejala yang tidak beres yang dirasakan oleh makhluk hidup melalui DNA dalam sel tubuhnya.  Dengan mengetahui hal tersebut, nanoteknologi membantu kita untuk melakukan upaya-upaya pengobatan, misalnya dengan mengganti bagian yang rusak atau tidak benar secara dini agar selalu sehat. (Watson dan Crick)

STRATEGI MANAGEMEN NANOTEKNOLOGI
Semua proses asosiasi dengan pembuatan dan penerapan suatu keputusan dalam suatu perusahaan dapat disebut managemen strategi. Sehingga maksudnya di sini adalah seorang pimpinan perusahaan harus mampu membuat keputusan dalam usahanya memajukan perusahaan. Strategi yang baik adalah strategi yang memikirkan aspek berikut ini:

1.      Fit the environment
2.      Distinctiveness
3.      Sustainability
(Haberberg, 2008)
Dari pembahasan di atas pemimpin perusahaan diharuskan dapat membuat suatu strategi. Dan dalam pembahasan mengenai interaksi atom, molekul dan peran nanoteknologi dalam mengatasi masalah pada makhluk hidup ternyata mempunyai analogi yang sangat dekat dengan managemen. Dalam managemen ada 4 unsur molekul sederhana yaitu action, person, duty dan material. 
            Managemen nanoteknologi adalah suatu pemahaman managemen yang terinspirasi dari nanoteknologi yang memungkinkan seluruh 4 molekul (action, person, duty dan material) dapat disintesakan seluruh potensinya dalam pengawasan, pendayagunaan, pengendalian dan pengarahan suatu perusahaan.
Hal ini berarti managemen nanoteknologi dapat dimanfaatkan sebagai strategi managemen untuk membuat kehidupan suatu perusahaan dapat berlangsung lama dan selalu sukses. Yaitu sebuah strategi untuk dapat mengetahui secara dini setiap permasalahan dalam tubuh perusahaan dan dapat segera memperbaikinya demi kelangsungan hidup perusahaan yang sehat.

RETAIL BUSINESS
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu "Retailer" yang berarti "memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). Retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi (Gilbert, 2003). Retail merupakan tahapan terakhir dalam saluran distribusi barang. Retail juga berarti penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan konsumsi. Jadi pada intinya pengertian retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan.
Bisnis retail adalah bisnis yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-hari karena hampir semua kegiatan bisnis disekitar kehidupan kita adalah bisnis retail. Dimulai dari warung kopi, toko roti, toko obat, minimarket hingga hypermarket adalah bentuk bisnis retail. Sekecil dan sebesar apapun skala bisnis retail, kekuatan bisnisnya adalah pada pelanggan (customer). Bisnis retail memerlukan pelanggan loyal untuk datang berbelanja ke tokonya agar bisnis ini tetap hidup dan tumbuh kembang bahkan mendunia dalam jangka panjang.
Persaingan bisnis retail dewasa ini dapat diibaratkan seperti perang, terlalu banyak persaingan dan sulit dibendung kuantitasnya karena bisnis ini adalah bentuk usaha yang sudah ada disepanjang jaman, semua orang tanpa membedakan kelas sosialnya pasti membutuhkan sesuatu untuk dikonsumsi yang hanya dapat disediakan oleh bisnis ini. Salah satu sisi ada customer yang memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan di sisi lain ada pebisnis retail yang menjual barang dan jasa untuk meraih keuntungan atau laba.

STRATEGI MANAGEMEN NANOTEKNOLOGI DALAM PERUSAHAAN RETAIL
Akibat persaingan yang semakin ketat pada bisnis retail pada era ekonomi baru ini terutama sejak terjadinya perubahan pada pola belanja masyarakat, memaksa pengusaha-pengusaha ritel untuk membuat strategi managemen terhadap perusahaannya. Hal ini agar perusahaan ritel tersebut dapat semakin eksis, mengglobal dan menguntungkan sepanjang masa. Oleh karena itu sangat penting untuk dipelajari, strategi managemen yang tepat untuk diaplikasikan oleh pengusaha dalam melangsungkan kehidupan perusahaan ritelnya.
Strategi managemen yang tepat untuk menjaga keberlangsungan kehidupan perusahaan ritel hingga di masa yang akan datang adalah strategi managemen nanoteknologi. Manajemen department dan supermarket intinya adalah mengenai work flow yang berkaitan dengan merchandise flow dan money flow yang didasarkan pada tugas karyawan. Ke empat unsur tersebut di ibaratkan molekul dalam tubuh perusahaan retail.
Dalam perusahaan retail, strategi manajemen nanoteknologi dapat diterapkan untuk melakukan general chek up dan digitalisasi mengenai semua permasalahan dalam tubuh perusahaan retail secara akurat terutama kaitannya dengan ke empat unsur tersebut.  
General chek up ini yang terkadang lalai dilakukan oleh perusahaan retail. Sehingga apabila tidak dilakukan usia perkembangan bisnis dapat dipastikan tidak akan berumur panjang. General chek up ini berupa evaluasi dan analisa kembali pergerakan aktifitas, uang, merchandis dan karyawan dalam perusahaan retail. Misalnya menganalisakan bagaimana pertumbuhan net sales di bulan yang sama di tahun lalu dengan net sales di tahun sekarang. Apa ada kemajuan yang significant atau stagnan? Apabila yang terjadi stagnan atau malah penurunan, perlu di adakannya analisa mendalam, mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi?  Apa mungkin karena ketersediaan barang yang tidak lengkap? Atau sumber daya manusia (karyawan) yang tidak memenuhi standar customer service? Atau memang daya beli masyarakat yang menurun? Analisa tersebut harus ditunjang dengan data yang akurat. Oleh karena itu penting oleh perusahaan retail untuk memiliki teknologi digitalisasi sebagai langkah berikutnya dari strategi managemen nanoteknologi. Yaitu sistem software pada sistem merchandise (penjualan, harga, item-item barang), sistem inventory (jumlah harta dan ketersediaan stok berdasarkan perhitungan sistem), sistem marketing (planogram, space market, customer demand analisis) dan sistem financial accounting (cash, payable, receivable). Semua data pada sistem ini adalah sebagai cara untuk melakukan analisa terhadap masalah-masalah yang dihadapi perusahaan retail. Sehingga bersama-bersama dapat dicari solusi permasalahannya demi kelangsungan hidup perusahaan retail.


PROFIL PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK
28 Okt 1958    Pak Hari dan Bu Ana mendirikan toko kelontong bernama “Micky Mouse” di Pasar Baru Jak-Pus.
1972    Menjadi pelopor Dept Store pertama di Indonesia. Berubah nama menjadi De Zon.
1986    Dari Toko menjadi PT MATAHARI PUTRA PRIMA
1992    PT MPP Go publik menjadi PT MPP TBK. Menawarkan saham PT MATAHARI di bursa efek Jkt dan Sby.
1995   Dengan modal dari masyarakat, perusahaan semakin bergerak luas, membangun supermarket selain dept store. Memfokuskan bisnis dengan konsep “One Stop Shoping”.
1997    Terjadi krisis moneter. Untuk menyelamatkan aset, perusahaan bergabung dengan PT Multipolar Lippo.
1999    Pemisahan organisasi MDS & MSM
2000    Matahari meluncurkan Matahari Club Card (MCC)
2002 Di bulan Agustus, Matahari melaunching Boston Pharmacy. Special toko kesehatan & kecantikan.
2003    Perusahaan fokus ke internal sumber daya dan pondasi perseroan. Lantas Matahari Supermarket meluncurkan 2 format baru yaitu Market Place dan Cut Price.
2004    Perubahan dari Market Place menjadi Hypermart. Pertama didirikan di Serpong. Dengan slogan “Low Price and More”.
2007    Perubahan dari Matahari Supermarket Cut Price menjadi Foodmart. Pertama didirikan di Cilandak. Dengan slogan “Quality You Can Thrust”.
2009    Pemisahan PT MDS dan PT MFB
2010    Mendapat berbagai award untuk Hypermart
2011    Hingga saat ini, PT Matahari telah memiliki, 53 Hypermart, 24 Foodmart dan 54 Boston.

STRATEGI PADA MANAGEMEN PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK
Strategi managemen nanoteknologi telah digunakan pada managemen perusahaan retail ternama di Indonesia yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk hingga saat ini, sehingga meski telah di makan zaman, perusahaan ini tetap eksis di Indonesia bahkan terus menerus berkembang dan sukses. Tidak mengherankan karena penemu strategi managemen nanoteknologi ini adalah Dr. Mochtar Riyadi yang memiliki PT Matahari Putra Prima Tbk. Beliau tidak saja menerapkan strategi ini pada perusahaan retailnya ini saja tapi juga pada bisnis-bisnis beliau lainnya. Strategi managemen beliau sangat banyak dam mumpuni, namun yang paling awam untuk dipelajari adalah strategi nanoteknologi ini yang erat kaitannya dengan general chek up dan digitalisasi.
PT Matahari menerapkan strategi tersebut untuk meningkatkan profit perusahaan dan keberlangsungan perusahaan. Sebagai contohnya, penerapan pada PT Matahari Food Business miliknya yaitu Hypermart. Karena Hypermart telah menjadi pusat perbelanjaan masyarakat modern dewasa ini. Hypermart menyediakan fasilaitas belanja kebutuhan pokok sehari-hari dengan konsep modern dan sesuai dengan perkembangan pola belanja masyarakat Indonesia.
Putra Prima Tbk (MPPA) melalui strategi ini mampu bertahan hingga 5 dekade dan pada tahun 2010 berhasil membukukan penjualan kotor senilai Rp 7,5 triliun hingga kuartal III-2010. "Hasil penjualan hingga kuartal III mencerminkan keberhasilan implementasi strategi manajemen untuk meningkatkan bisnis Hypermart dan menunjukkan prestasi yang berlanjut dari kuartal H-2010," kata Presiden Direktur Matahari Benjamin Mailool dalam siaran pers yang diterima Investor Daily di Jakarta, Selasa (2/11).
Adapun laba usaha perseroan juga naik Rp 80 miliar menjadi Rp, 40 miliar dibandingkan, per Juni 2010 yang mencatat kerugian sebesar Rp 40 miliar. Sementara itu, Matahari membukukan laba kotor konsolidasi senilai Rp 1,5 triliun, atau dengan margin kotor sekitar 20,3% terhadap penjualan. Kontribusi terbesar berasal dari bisnis makanan perseroan.
Manajemen perseroan menyatakan, pengedaran biaya yang terus berlanjut telah berhasil menekan total biaya, yang hanya 19,8% dari total penjualan hingga kuartal HI-2010 yakni Rp 1,5 triliun. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode sama 2009 sekitar 22% dan semester 1-2010sebesar 22,4%. Karena itu, perseroan mampu mencatatkan laba operasional Rp 40 miliar pada kuartal HI-2010.
Lebih lanjut perseroan menjelaskan bahwa Matahari Food Business (MFB) telah menjadi pilar pertumbuhan. Divestasi Matahari Departement Store (MDS) pada akhir kuartal 1-2010 telah menandai era baru dan menghasilkan format baru bagi Matahari Putra Prima.
Strategi ini telah terbukti bergerak menuju ke arah yang benar dan sukses. MFB dengan perusahaan Hypermart sebagai penggerak bisnis utama mampu rae-ngontribusi sebesar Rp 5,6 triliun terhadap penjualan hingga kuartal HI-2010. Hasil itu mencerminkan sekitar 17% kenaikan pada periode sama tahun lalu, di mana pertumbuhan penjualan mencapai 12%. (MPPA, 2011)






KESIMPULAN
            Strategi nanoteknologi yang dikembangkan Dr Moctar Riyadi dalam konsep managemennya telah berhasil beliau kembangkan pada perusahaannya sendiri. Dan perusahaan retail tersebut telah mampu meraup keuntungan seperti yang diharapkan oleh para pengusaha.
            Bagaimanapun harmonisasi antara work flow, money flow, merchandise flow dan employment ini perlu di kembangkan, dan juga sangat diperlukannya sistem pengawasan terhadap aktifitas mereka baik melalui analisa data dari sistem digitalisasi maupun dari situasi dan kondisi perdagangan pada saat itu.
            Strategi nanoteknologi dalam management ini pada hakikatnya adalah sebuah strategi untuk dapat mengetahui secara dini setiap permasalahan dalam tubuh perusahaan dan dapat segera memperbaikinya demi kelangsungan hidup perusahaan yang sehat.
            Dan PT Matahari Putra Prima Tbk telah membuktikan kesuksesan strategi tersebut demi keberlangsungan hidupnya dan untuk terus meraup keuntungan yang menjadi idaman setiap pengusaha retail.


No comments:

Post a Comment